TOBELO-PM.com, Defisit anggaran di APBD Halut 2019 senilai Rp. 46 miliar mendapat sorotan dari Rektor Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU), Dr. Saiful Deni.

Menurutnya, deficst terjadi karena biaya belanja untuk kepentingan pemerintahan lebih besar yang tidak sebanding dengan biaya pendapatan.

“Defisit terjadi karena sumber pendapatan rendah, tetapi belanja untuk kepentingan pemerintah daerah sangat besar. Disisi lain, ketidaktegasan Bupati  tehadap pimpinan OPD dalam mengembangkan inovasi untuk meningkatan PAD,” katanya.

Dirinya memberikan beberapa solusi untuk menekan angka defisit, di antarnya, semua perencanaan pembangunan harus berbasis data dan kebutuhn publik. Karena kata publik sudah termasuk pemerintah, swasta, dan masysrskat.

Kedua, katanya bahwa setiap implementasi kebijakan program pemerintah juga harus ada prioritas yang menjadi kebutuhn publik. Ketiga, sebagai pejabat birokrasi betul betul mempertimbangkn dengan selalu melihat dinamika masyarakat sebagai basis keputusan pemerintah, dan keempat adanya komitmen dan menjunjung tinggi nilai demokrasi dalam pelaksanaan pemerintahannya.

“Pemda harus mengatasi defisit dengan melaksanakan empat poin kebijakan ini, dan ada ketegasan dari Pejabat birokrasi menegaskan kepada pimpinan OPD bahwa harus ada inovasi pengembangan PAD yang rill,” katanya. (red)