Oleh: Kasman Hi. Ahmad. (Rektor UMMU 2009-2013, 2013-2015)

Mengenang Burhan Abdurahman Bersama Kampus UMMU

Mantan Wali Kota Ternate, Hi Burhan Andurahman.

Almarhum H. Burhan Abdurrahman, adalah salah satu tokoh yang tak dapat dipisahkan dengan keberadaan Universitas Muhammadiyah (UMMU). Beliau memiliki jasa yang sangat besar. Saya bersyukur bisa membangun komunukasi intens dgn mendiang alm Burhan Abdurahman, untuk bergabung di UMMU.

Komunikasi berkesan ini setidaknya terjadi pada 25 April 2001 silam, dengan semangat yang sama untuk mendirikan perguruan tinggi swasta di Kota Ternate, tidak sulit meyakinkan beliau untuk ikut bersama dalam pembinaan dan penataan awal UMMU.

Setelah almarhun bersedia, malamnya kami langsung melapor kepada Ketua PW Muhammadiyah Malut, Drs. Yunus Namsa Allahuyarham. Pak Yunus sangat senang mendengar bergabungnya Haji Bur.

Sekitar pukul 9 malam Pak Yunus langsung menelpon beliau sekedar menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas bergabungnya Haji Bur. Ke esokan harinya, kami menyusun struktur Badan Pembina Harian (BPH) pertama PTM UMMU, Pak Bur sebagai salah satu anggota. Ketuanya Pak Jafar Umar dan kami sendiri sebagai sekretaris, bersama tokoh-tokoh penting lainnya. Sejak itu, H. Bur hampir setiap saat menanyakan perkembangan UMMU.

Sesekali kami bertemu di rumah atau di kantor. Jabatan beliau saat itu sebagai kepala DPKAD Kota Ternate. Di saat UMMU memasuki tahapan penetapan rektor pertama, kami menghubungi Haji Bur untuk menjadikan rumah beliau sebagai tempat sidang atau rapat pemilihan rektor. Tanpa pikir panjang beliau langsung bersedia dan menanyakan apa saja yang harus disiapakan.

Setelah semuanya siap, mulai dari konsumsi sampai ruangan yang akan digunakan, rapat dilaksanakan tgl 10 Mei 2021, dan kami sekretaris BPH-PTM UMMU bertindak sebagai pimpinan rapat. Kebetulan ketua Pak Jafar Umar berada di luar daerah, sementara desakan Dikti-Litbang PP Muahmmadiyah untuk segera dilakukan pemilihan rektor agar selanjutnnya ditetapkan di Jakarta.

Rapat pun berlangsung penuh dinamika dan akhirnya, menetapkan Drs H.Yunus Namsa sebagai Rektor UMMU pertama yakni pada 2001-2005.

Sejak penetapan Rektor, UMMU sudah mulai menerima mahasisiwa baru dan persiapan kegiatan akademik lainnya dengan sentra kegiatan di salah satu ruangan kelas lantai dua SMA Muhammadiyah Ternate.

Di saat UMMU mash terbatas, ada rumah di sebelah SMA Muhammadiyah, milik.salah satu warga yang sudah mengungsi ke Manado hendak dijual. Setelah kami tahu, saya bersama Pak Rektor langsung menemui pak wali kota Syamsir Andili, agat bisa dibantu pembeliannya untuk dijadikan sebagai Kantor Rektorat.

Pak Syamsir bersedia membantu, dengan bahasa yang mash teringat betul. "Besok nanti saya cek anggaran di Pak Bur," kata Syamsir (alm). Setelah keluar dari ruangan wali kota, saya ditugaskan Rektor untuk menemui Haji Bur terlebih dahulu untuk menyampaikan kesediaan Pak wali untuk siap membantu.

Begitu disampaikan, Haji Bur langsung memghadap wali kota dan menyampaikan bahwa mash ada dana sisa. Jika dengan harga yang ada, bisa dibantu. Besoknya Haji Bur langsung memproses dan hanya dalam waktu 3 hari pembayaran rumah untuk Kantor Rektorat UMMU sudah dilaksanakan.

Satu bulan kemudian Kantor Rektorat pun diresmikan penggunaannya oleh Wali Kota Ternate.

Dalam perjalanan selanjutnya, hingga beliau terpilih dan dilantik sebagai Wali Kota Ternate Oktober 2010, Haji Bur senantiasa menjaga hubungan dengan UMMU. Satu hal yang kami tak lupakan di saat menghadir acara pelantikan beliau di DPRD Kota. Usai pelantikan beliau memanggil saya selaku Rektor UMMU dan menyampaikan. "Pak Rektor..saya akan mengawali kegiatan Wali kota di Kampus UMMU. Selaku Rektor sangat bangga dan bersyukur dengan pernyataan ini.

Kebetulan pelantikannya di bulan Ramadhan, kami langsung siapkan waktu untuk Pak Walikota buka puasa bersama, sekaligus mengisi acara Ramadhan on Kampus, hari itu juga tgl 10 Oktober 2010.

Pada masa jabatan periode kedua, Rektor UMMU, 2013-2015, kami sering terlibat diskusi serius. Ada satu forum yang kami sediakan bernama 1 Jam Bersama Wali Kota di Kampus. Banyak hal yang didiskusikan bersama beberapa teman dengan tema yang beragam tentang pembangunan, pemerintahan dan pelayanan publik. Bahkan soal-soal sosial keagamaan di Kota Ternate.

Suatu ketika setelah diskusi kami jamu beliau di ruangan Rektor, ada seorang mahasiswa tahap studi akhir yang sudah lama menunggu kami di ruang tamu. Mahasiswa ini sekedar melapor kalau dia sudah bisa membaca Al-qur'an setelah diberi tugas mengaji oleh ketprodinya. Jadi meminta kalau bisa menghubungi Prodi dan Fakultas agar dijadwalkan ulang ujian skripsinya. Kebetulan ada ketentuan kampus, mahasiswa yang tugas akhir skripsi di UMMU harus bisa membaca Al-Qur'an.

Haji Bur langsung mengejar kami dengan pertanyaan, sudah sejak kapan aturan ini diterapkan di UMMU. Kami menjawab, sejak Rektor pertama, Pak Yunus. "Wah kalau begitu harus dipikirkan ini pak Rektor. Perlu ada gerakan Baca Tulis Al-qur'an sejak dari dasar. Diskusipun berlanjut. Akhirnya, beliau ambil keputusan perlu ada kebijakan yang dibuat untuk peserta ujian SD. Yang bisa ikut ujian SD di Kota Ternate adalah anak-anak yang sudah bisa baca Al-qur'an". Kebijakan ini beliau buktikan dengan mewisudah ribuan siswa SD setiap tahun. Selama menjadi walikota, banyak perhatian yang diberikan kepada UMMU.

Belakangan, setelah berakhir masa jabatan beliau sebagai walikota, selaku pendiri dan mantan Rektor UMMU, cukup bangga dan bersyukur.

Haji Bur masih rela mengabdikan diri sebagai dosen di Program Pasca Sarjana UMMU, hingga beliau tutup usia.

Saya yakin beliau melakukan kebaikan selama ini, termasuk di UMMU tidak butuh catatan dan pengakuan dari manusia.

Haji Bur melakukannya dengan tulus. Yang kami rasakan selama di UMMU, beliau ibarat berjalan di atas pasir, jejak kakinya jelas kelihatan namun tak menimbulkan bunyi. Meskipun demikian, selaku salah satu orang yang sedikit tahu tentang amal kebaikan beliau di UMMU, patut kiranya ditulis untuk diketahui dan dikenang generasi sesudahnya sebagai motivasi dan inspirasi berharga. Bukankah kita selalu baca pesan Nabi SAW, sekecil apa pun kebaikan orang tidak boleh dilupakan, dan berusaha untuk melupakan kesalahan orang lain terhadap kita.

Selamat jalan H. Burhan Abdurrahman. Dengan Kebaikan demi kebaikan yang kau torehkan selama ini, insya Allah pahalanya akan terus mengalir dalam jantung jariyahmu di sisi Allah SWT.

Allahummagfirlahu warhamhu wa afihi wa'fu anhu.**

Komentar

Loading...