Oleh : M.Azwar Marsaoly
KABID P.A.O HMI Cabang Ternate
Beberapa minggu kemarin kita dihebohkan dengan pernyataan yang disampaikan oleh salasatu anak Proklamator bangsa pada Acara memperingati hari Pahlawan yang membandingkan Nabi Muhammad dengan Sosok Proklamator Bungkarno, bahkan Sukmawati dalam vidionya memberikan indikasi bahwa Bungkarno lah yg paling pantas dan lebih di agungkan pada Abad 20 ini.
Sebagai bagian dari orang yang menganut Agama Islam sejak kecil hingga sekarang, kami merasa tersinggung dengan pernyataan yang disampaikan oleh Sukmawati dalam acara memperingati hari pahlawan tersebut. Pernyataan ini seakan-akan bahwa Bungkarno itu lebih hebat dengan Nabi Muhammad dalam memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia di Abad 20. Secara historis Kemerdekaan Negara ini memang tidak ada keterlibatan Nabi Muhammad SAW dalam memperjuangkan NKRI pada saat itu.
Bahkan sebelum Negara ini di bentuk hingga di Proklamirkan Kemerdekaannya kami sangat menyadari betul bahwa yg punya Kontribusi besar terhadap kemerdekaan ini adalah bagian dari hasil keringat perjuangan para pahlawan-pahlawan bagsa ini. Tapi yang harus diingat adalah Alam semesta ini kalau tanpa cahaya nur Muhammad tidak akan bisa terjadi. Ini memberikan indikasi bahwa Indonesia tanpa Muhammad juga tidak akan bisa terjadi dan bahkan terbentuk dalam satu Negara.
Sukmawati itu sudah lupa bahwa, Negara ini mayoritasnya Muslim, beliau tidak sadar bahwa Muslim yang selama ini tetap di Anut hingga sekarang adalah bagian dari Ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad. Dia juga tidak sadar bahwa setiap pertemuan-pertemuan dalam memperjuangkan kemerdekakan Negara ini dengan mengunakan prinsip-prinsip Musyawarah Mufakat yang bagian dari Ajaran yang ajarkan oleh Muhammad kepada setiap manusia. Bukan hanya umat Islam tapi seluruh manusia yang ada dimuka bumi. Beliau juga tidak sadar bahwa Negara ini menjunjung tinggi etika dan sopan santun itu karena bagian dari Ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad, mengutip firman dalam Al-Aquran yang artinya tidaklah aku ciptakan Muhammad untuk merubah Ahlak Manusia. Bahkan Sukmawati juga tidak sadar kalau Pernikahan Bungkarno dan Ibunya adalah bagian dari Ajaran Muhammad. Dari pernyataan ini bukankah Bungkarno yang lebih banyak belajar terhadap Ajaran Muhammad?
Ibu Sukmawati, kau itu tidak pantas dikatakan Anak proklamator bangsa. Sebab kata-kata mu itu menunjukan bahwa kaulah sosok Anak yang tidak paham jalan pikiran dan perjuangan Bapakmu. Sekali lagi Jangan sekali kau bandingkan Bungkarno dengan Muhammad, karena kalau Bungkarno dibandingkan dengan Muhammad. 100.000 kali lipat kau bandingkan tetap tidak bisa dibandingkan dengan Manusia pilihan Tuhan. Bu Sukmawati, kau tidak sadar bahwa Bapak dan Ibumu bahkan kamu hadir dimuka bumi ini karena bagian dari Nur Muhammad.
Ingat bu Sukmawati, sudah cukup kau bandingkan suara Adzan dengan suara kidung yang membuat umat Islam tersinggung.[]
Tinggalkan Balasan