TIDORE-PM.com, Calon Walikota Tidore Kepulauan (Tikep) Basri Salama pada pernyataan sebelumnya bahwa calon petahana Capt H Ali Ibrahim-Muhammad Sinen gagal membangun Tikep selama lima tahun, mendapat reaksi keras dari Wakil ketua bidang politik DPD PDI-Perjuangan Maluku Utara (Malut) M Noval Adam.
Kepada wartawan Posko Malut, Selasa (8/9) kemarin, Noval menegaskan bahwa Bakal calon Wali Kota Tidore Basri Salama tidak menorehkan prestasi selama menjabat sebagai anggota DPD-RI periode 2014-2019, bahkan sama sekali tidak berbuat untuk Tikep.
“Pernyatan Basri itu dangkal, sesat berpikir dan lupa diri. Basri kelihatan ketakutan dan panik melihat kekuatan petahana saat ini. Basri sendiri yang sedang bermimpi di siang bolong menjadi penguasa,” kata Noval.
Noval sangat menyayangkan jika seorang bakal calon kepala daerah yang mengeluarkan wacana yang tidak didasari dengan data, sehingga yang terjadi jadi provokatif yang berpotensi terjadinya konfilik ditengah masyarakat. Jangan merasa diri hebat, dan dibilang Bagus dengan memuji diri sendiri, padahal, banyak kekurangannya. “Selama menjabat sebagai anggota DPD-RI, apa yang diperbuat Basri untuk kepentingan pembangunan kota Tidore dan selama menjabat, masyarakat di empat Kecamatan pulau Tidore dan Empat kecamatan daratan Oba tidak pernah membuat kegiatan Reses bicarakan tentang memperjuangkan kepentingan infastruktur Tidore dihadapan Pemerintah pusat,” ungkap Noval.
Jika disandingkan dengan calon petahana, lanjut Noval, Basri bukan lawan berat dalam panggung politik Kota Tidore karena dia (Basri Salama, red) tidak lagi laku. Masyarakat Tidore tidak lagi menginginkan Basri menjadi Wakilnya apa lagi memimpin daerah ini. Fakta ketidakinginan Masyarakat Tidore terhadap Basri Ini dapat dilihat dari hasil Pileg tahun 2019 lalu, dimana dari 70.111 DPT Tidore, Basri Salama hanya mendapat 6.811 suara. Ini artinya seorang calon politisi pusat yang mendapat dukungan sedemikian, sangatlah memalukan. “Jika hari ini Basri mengaku maju sebagai kepala daerah mengevaluasi kinerja Pemerintahan AMAN yang penuh prestasi maka dia lupa kalau dia adalah politisi gagal. Saya yakin kejadian Pileg di Tahun 2019, akan menimpah kembali Basri pada Pilkada serentak 9 Desember 2020,’’ pungkas Noval. (mdm/red)
Tinggalkan Balasan