TIDORE-PM.com, Seni merupakan suatu bentuk karya estetis yang patut diapresiasi. Ini yang mampu dikerjakan oleh seorang pengawas Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada Dinas Pendidikan Kota Tidore Kepulauan, Burhan Faroek.
Di Hari Ulang Tahun (HUT) guru, Burhan Faroek telah mempersembahan karya terbaiknya berupa menerjemahkan Al-Qur’an juz ke-30, Surat Al-Mulk dan Surat Yasin dari bahasa Indonesia dalam Bahasa Tidore. Hasil terjemahan ini, langsung mendapat apresiasi dari Wali Kota Tidore Kepulauan Capt. H Ali Ibrahim.
Apresiasi dan penghargaan Wali Kota Tidore Capt H Ali Ibrahim didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Tidore Ismail Dukomalamo pada puncak Peringatan HUT PGRI Ke-74 dan Hari Guru Nasional (HGN) Ke-25 Tahun 2019 di Kota Tidore Kepulauan di Pandopo Arena Budaya, Open Space, Tidore, Selasa (26/11).
“Atas nama Pemerintah Kota Tidore Kepulauan mengapresiasi Persembahan Karya terbaik dari Burhan Faroek, berupa Terjemahan Al-Qur’an juz ke-30, Surat Al-Mulk dan Surat Yasin dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Tidore sebagai referensi pendidikan di Kota Tidore Kepulauan,” ungkap Wali Kota Tikep Capt. Ali Ibrahim
Wali Kota Ali Ibrahim pada kesempatan ini menaruh harapan kepada seluruh Guru-Guru di Kota Tidore yang tergabung dalam pengurus PGRI untuk memperhatikan dan memperdayakan potensi dan bakat para Guru yang memiliki inovasi dan kreatif sebagaimana yang dilakukan Burhan Faroek. Politisi PDI Perjuangan ini sangat meyakini banyak karya Guru yang belum terindentifikasi secara baik berupa karya-karyanya untuk dimunculkan ke public yang sudah tentu tidak kalah saing dengan prestasi Guru-Guru lainya di Provinsi Kabupaten kota lainya di Indonesia.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan kota Tidore Kepulauan Ismail Dukomalamo pada momentum HUT PGRI Ke-74 dan Hari Guru Nasional (HGN) Ke-25 Tahun 2019 ini menaruh harapan agar para Guru terus meningkatkan profesionalisme sebagai tenaga pendidik dalam menghadapi kemajuan dunia yang begini pesatnya secara bijak. “ Harapan Walikota harus dimaknai bahwa guru harus tampil kreatif dan inovasi, bukan sekadar memperlihatkan karya nyata melainkan karyanya dalam mengelola dunia pendidikan terutama kreatif dalam mengelola peserta didik menjadi generasi masa depan yang tumbuh sukses sehingga dalam kesuksesanya selalu dingingat tidak lepas dari jasa guru itu sendiri,” papar Ismail. (mdm/red)
Tinggalkan Balasan