TERNATE-PM.com, Menjelang musyawarah Muhammadiyah wilayah Maluku Utara tahun 2020 yang akan datang, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Tidore Kepulauan Ramli Karim menyebutkan, masa kepengurusan Muhammadiyah Maluku Utara yang paling buruk adalah di masa periode 2015-2020.

 “Selain hanya menguntungkan unsur pimpinan, tanpa menjalankan tugas –tugas organisasi yang telah diamantkan, juga ada banyak kelemahan, yang menjadikan kepengurusan Muhammadiyah wilayah Maluku Utara periode ini seakan mati suri, diantaranya, lemahnya konsolidasi organisasi, tidak berjalannya proses kaderisasi, serta banyak program kerja yang sebelumnya telah direncanakan tidak direalisasikan,” ungkapnya.     

Ia menyebutkan, buruknya masa kepengurusan ini juga karena para pimpinan sibuk memperebut jabatan, bahkan sampai memperebutkan di organisasi kemasyarakatan lain. “Merasa belum cukup, menyingkirkan kader Muhammadiyah serta dosen professional yang di anggap berseberangan dengan kelompoknnya. Bersama unsur pimpinan lain, masih juga merebut jabatan strategis di Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU),” ketusnya 

Sebagai pimpinan daerah Muhammadiyah Kota Tidore Kepulauan, Ramli berharap semua elemen yang menjadi bagian dari warga Muhammadiyah bisa bersinergi, memastikan dan menjamin ada peningkatan kinerja, penyegaran dan perubahan pola kaderisasi pimpinan. “Dalam menyongsong musyawarah wilayah Maluku Utara tahun 2020 yang akan datang ini, mari kita semua berikhtiar agar di pergantian Pimpinan Muhammadiyah bisa melahirkan kepengurusan yang lebih baik dari sebelumnya,” harapnya.[mg-01/red]