SANANA-PM.com, Sejumlah warga Desa Nahi, Kecamatan Sulabesi Barat, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), Rabu (15/1/2020), memalang kantor desa setempat. Kantor desa tersebut dipalang karena Kepala Desa (Kades) Arham Buamona, hampir setahun tidak lagi melaksanakan tugas. “Kami ambil keputusan boikot kantor karena sudah hampir satu tahun aktivitas pemerintahan di desa tidak lagi berjalan, karena kades menghilang entah kemana,” ungkap salah satu perwakilan masyarakat, Sardi Umafagur.

Menurut Sardi, pemblokiran kantor desa yang dilakukan warga merupakan salah satu langkah protes terhadap Kades Nahi Arham Buamona. Bukan hanya itu, Arham juga diduga menggelapkan sebagian anggaran Dana Desa (DD) Desa Nahi, mulai mulai dari tahun 2016 hingga 2019 kemarin.”Kenapa kami ambil langkah untuk palang kantor karena sudah hampir satu tahun kantor itu tidak lagi fungsi jadi lebih baik dipalang sekalian,” katanya. 

Dia menambahkan, terkait masalah kades beberapa waktu lalu pihaknya bersama beberapa warga melaporkan ke pemda. Pemda berjanji dalam waktu dekat ini akan menurunkan sejumlah instansi terkait, termasuk Inspektorat selaku tim audit internal untuk kembali melakukan audit investigasi terhadap penggunaan DD. Meskipun begitu, pihaknya berharap dalam waktu dekat ini pemda dalam hal ini bupati segera mengambil langkah terkait masalah yang terjadi di Desa Nahi. “Pemda sudah berjanji akan turunkan Inspektorat untuk lakukan audit penggunaan DD tetapi kami juga berharap pada bupati untuk segera ambil keputusan terkait langkah protes yang saat ini dilakukan warga,”tegasnya. (fst/red)