LABUHA-pm.com, Pendidikan di Halmahera Selatan akhir-akhir ini menuai kecaman dari berbagai pihak.

Ini dipicu berbagai problem, di antaranya ulah petinggi di sekolah. Seperti halnya di Sekolah Menengah Kejuaraan (SMK) Negeri 6 Halmahera Selatan.

Terhitung dua kali dalam satu pekan terkahir Kepala sekolah (Kepsek), Nadar Hi Asis didemo siswa-siswi yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Pelajar (IMP), lantaran dianggap tidak transparan terkait pengelolaan anggaran Program Indonesia Pintar (PIP).

Dugaan kuat anggaran tersebut ditilep. Kepsek juga jarang berada di sekolah.

Menurut korlap aksi, Yasrin Yatim Kepsek Nadar Hi Asis terlihat pada waktu semester, sisanya menghilang begitu saja.

Bahkan, anggaran PIP dari pemerintah kepada siswa-siswi kurang mampu diduga raib olehnya.

Yasrin yang juga Mahasiswa Unkhair ini meminta kepada Dinas Pendidikan Provinsi Maluku Utara mengevaluasi kinerja Nadar H Asis, serta mengaudit seluruh anggaran PIP.

“Kepseknya harus diganti, kinerja kepsek SMKN-6 merusak generasi anak bangsa,” pintanya tegas, Senin 17/2/2025.

Terpisah, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Maluku Utara, Saimah Kasuba dikonfirmasi menjelaskan, usai didemo pada pekan kemarin pihaknya melakukan inspeksi ke SMKN-6 Mandioli Utara.

Saimah membenarkan adanya penolakan dari sejumlah siswa dan juga orang tua wali murid. Namun kata mantan Kabag Umum Pemkab Halsel itu saat ini belum bisa dilakukan reshuffle atau pergantian kepsek, karena masih dalam masa transisi.

“Untuk saat sudah ada pengusulan ke Dinas Pendidikan Provinsi jadi menunggu usai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara,” ungkap Saimah.

Dirinya menambahkan, untuk PIP tahun ini sudah dilakukan pemeriksaan, namun tidak ditemui adanya penyalahgunaan.

“Untuk tahun ini hanya dua siswa yang baru dicairkan anggaran PIP-nya. Untuk tahun sebelumnya belum dilakukan pemeriksaan,”pungkasnya.