TERNATE-PM.com, Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika Stasiun Geologi Ternate,Jumat malam tadi (6/11/2019) mencatat sudah terjadi 126 kali gempa tektonik di laut Maluku pasca gempa magnitudo 7,1 Skala Ricter.
Dalam rilis yang diterima Posko Malut melalui Kepala BMKG Stasiun Geologi Ternate,Kustoro Hariatmoko menyebutkan gempa susulan yang terjadi hingga pukul 22.00 WIT tercatat 126 kali dengan kekuatan berfariasi magnitudo 4 SR sebanyak 52 kali, magnitudo atara 4-5 sebanyak 60 kali dan magnitudo 5 sebanyak 14 kali.Dari 126 yang paling dirasakan sebanyak 7 kali guncangan.
Data permodelan BMKG mencatat pada pukul 22.46 WIT kembali terjadi gempa dengan kekuatan magnitudo 3,7 Skala Ricter
berlokasi di 1.51 Lintang Utara-126.37 Bujur (132 km Barat JAILOLO-MALUT, 132 km Timur Bitung Sulawesi Utara dengan Kedlmn:10 km
Sementara siaran pers BNPB Nasional yang diterima Posko Malut meyebutkan data laporan semantara tercatat 19 bangunan mengalami rusak ringan pascagempa yang terjadi pada hari ini (15/11), pukul 00.17 Wita.
Rincian bangunan rusak mencakup 15 rumah, 3 gereja dan 1 sekolah. Rumah rusak ringan tersebut terjadi di Kelurahan Lelewi 9 unit, Mayau 5 dan Bido 1, sedangkan gereja masing-masing 1 unit rusak pada ketiga kelurahan tadi. Fasilitas sekolah rusak teridentifikasi 1 unit di Kelurahan Mayau. Ketiga wilayah kelurahan ini berada di bawah administrasi Kecamatan Batang Dua, yang letaknya di sebuah pulau kecil.
Di samping bangunan rusak, BPBD pusat mencatat dua orang mengalami luka ringan akibat tertimpa material bangunan. Kedua korban berasal dari Kelurahan Mayau dan Kelurahan Lelewi.
” Yang unik fenomena gempa besar ini terjadi pada tanggal yang sama yaitu 15 November. Gempa jelang dini hari kemarin merupakan gempa dengan mekanisme pergerakan naik atau thrust fault. Gempa tersebut terjadi pada salah satu segmen dengan frekuensi gempa moderate (M 7 – M 7,5) sangat tinggi di Indonesia,” tutur Agus Wibowo Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB. (Red)
Tinggalkan Balasan