WEDA-PM.com, Dinas Pariwisata Kabupaten Halmahera Tengah, menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertemakan “Cagar Alam Boki Moruru Menuju Kandidat Geopark Nasional”. Kegiatan itu dilaksanakan di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Weda, Senin (28/10).
Kepala Dinas Pariwisata Halteng, Husain Ali mengatakan, target kegiatan ini adalah kawasan boki moruru harus dilindungi dengan ketentuan perundang-undangan. Caranya, Boki Moruru harus ditetapkan sebagai kawasan geopark nasional sehingga aspek konservasinya dapat dan aspek proteksinya juga dapat disamping tidak mengganggu kawasan budidaya yang ada di kawasan goa boki moruru. “Jadi ada kawasan yang dilindungi, ada juga kawasan yang bisa dilindungi untuk kepentingan ekonomi masyarakat,”kata kadis.
Targetnya kata Kadis, ada keuntungan sosial ekonomi yang didapat untuk daerah tetapi tidak mengabaikan unsur perlindungan. “Kita harus upayakan Boki Moruru jadi Geopark. Makanya setelah ini kita akan buat SK tim percepatan Kawasan Goa Boki Moruru menuju geopark nasional,” jelasnya.
Mantan Sekertaris Bappeda itu mengaku kegiatan itu mendapat responden positif dari Bupati Edi Langkara dan Wakil Bupati Abd Rahim Odeyani. Pemerintah daerah menggodok Revisi Rencana Tata Ruangan Wilayah (RTRW) untuk melindungi kawasan Goa Boki Moruru.
“Saya sudah diminta kepala Bappeda untuk memasukkan data kawasan di bagian Boki Moruru yang tidak bisa dilakukan untuk aktivitas lain selain pengembangan ekowisata,” ujarnya.
Bukan hanya kawasan Boki Moruru yang dilindungi tetapi kawasan kars yang ada di sekitarnya mulai dari Weda sampai Patani Utara dan Gebe.
Ada tahapan Boki Moruru didorong menjadi kawasan Geopark Nasional yakni harus ditetapkan dulu menjadi kawasan kars. “Tahapannya harus ditetapkan oleh kementerian sebagai bentangan kars baru diadakan disurvei oleh badan geologi untuk penguatan data baru bisa diusulkan menjadi Geopark Nasional. Jadi prosesnya masih panjang,” katanya.
Ia menambahkan, jika Boki Moruru sudah menjadi Geopark Nasional maka terlindungi keunikannya yang dipastikan menarik wisatawan baik nasional maupun mancanegara. “Kalau sudah menarik wisatawan akan membawa dampak positif pada aspek ekonomi,” tutupnya.
Selaku narasumber dalam kegiatan itu Kepala Dinas Pariwisata Husain Ali, Husen Nurdin, Kepala Bappelitbangda, Ketua Masyarakat Geowisata Indonesia Dr. Ir Haryadi Rachmat, M. M, Pengurus Pusat Ikatan Ahli Geologi Indonesia.(ies/red)
Tinggalkan Balasan