TERNATE-PM.com, Pasca kebakaran yang terjadi pada Sabtu, (30/11/2019) yang menghanguskan rumah di RT 06, RW 04 Kelurahan Gambesi, Kecamatan Ternate Selatan milik dosen Unkhair Ridha Azam. Ridha mengisahkan kejadian tersebut, bermula saat korban sedang menunaikan sholat Dzuhur di lantai satu dalam kamarnya, sekitar pukul 13:15, selesai sholat korban mendengar bunyi seperti kebakaran yang bersumber dari salah satu ruangan di rumahnya.
Kepada poskomalut.com, Ridha Azam (54 tahun) saat ditemui di Puskesmas Jambula ketika dilarikan untuk mendapatkan pertolongan pertama mengatakan, saat mendengar bunyi tersebut dirinya merasa ada yang tidak beres dan dirinya lalu keluar kamar untuk memastikan apa yang terjadi di dalam rumahnya, yang saat itu hanya berdua dengan ponakannya. “Musibah yang datang selalu mempunyai sebab, kejadian ini sepertinya berawal dari kompor di belakang, sebelumnya saya dan ponakan saya itu lagi memasak sesuatu di dapur. Jadi setelah masak dan saya sendiri juga lihat kita berdua matikan kompor. Setelah matikan kompor saya ke kamar dan mandi kemudian ponakan saya juga setelah masak langsung naik ke lantai 2. Saya mandi kira-kira 10 sampai 15 menit setelah itu saya sholat sampai selesai saya sudah mengucapkan salam terakhir kemudian setelah salam saya dengar di belakang itu bunyi seperti bunyi kebakaran. Dari itu saya lari ke belakang dan ternyata api itu sudah besar dan mungkin apinya sudah agak lama sekitar 15 sampai 20 menit saat saya mandi dan sholat tadi,” ungkapnya.

Melihat api yang sudah semakin besar dan merambat ke bagian lain dari ruangan tersebut, Ridha Azam lalu mencoba untuk memadamkan api menggunakan peralatan seadanya. “Setelah itu, saya berusaha masuk untuk mengambil air di baskom, saya coba menarik baskom itu untuk menyiram air 1 kali saja, kemudian saya keluar dan api mulai membesar lalu saya berusaha untuk menyelamatkan barang-barang yang paling penting saja seperti ijazah dan lain-lain. Dari awal memang berkas penting itu saya taruh di satu tempat khusus jadi begitu ada kejadian saya langsung amankan,” terangnya.
Merasa barang-barang berharga telah diamankan, Ridha langsung keluar dan meminta tolong ke warga untuk menyelamatkan sebagian barang yang masih bisa diselamatkan dari si jago merah yang semakin membesar. Warga yang saat itu berada di sekitaran lokasi kejadian dengan spontan langsung mengamankan mobil serta mengeluarkan peralatan rumah lainnya. “Alhamdulillah warga yang ada itu semuanya luar biasa, saya sangat berterima kasih kepada warga dan teman-teman di RT 6 yang spontan dan langsung melakukan bantuan darurat. Mereka amankan saya dan semua barang-barang saya, alhamdulillah sebagian barang-barang itu terselematkan dan kemudian ada beberapa warga menelepon pemadam kebakaran dan PLN untuk mematikan listrik. Kira-kira 10 sampai 15 menit kemudian baru pemadam kebakaran datang,” tambahnya.
Pada saat kejadian, ponakannya yang diketahui bernama Lisa (23 tahun) yang kuliah di Unkhair Fakultas Pertanian, sementara berada di lantai 2 setelah memasak bersama dirinya. Ridha juga belum mengetahui jumlah kerugian yang dialaminya bersama keluarga atas musibah yang dialami. “Saya teriak-teriak namanya, itu saya tidak tahu apakah dia sudah turun apa belum saya tidak tahu, tapi setelah keluar dan saya cari ternyata orang-orang bilang dia sudah ada. Memang sementara itu istri saya juga lagi ke sekolah dan mungkin belum mengetahui kejadian ini, kita belum bisa pastikan berapa banyak tapi alhamdulillah sebenarnya tidak ada barang-barang berharga yang dilahap si jago merah kecuali rumah,” tutupnya. (Cr01-red)