KAWASI-pm.com, November 2024 – Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara, memiliki potensi yang luar biasa untukmemperkuat perekonomian masyarakat setempat. Melaluiprogram Corporate Social Responsibility (CSR), PT TrimegahBangun Persada Tbk atau Harita Nickel, perusahaanpertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi berkelanjutanyang telah beroperasi selama lebih dari satu dekade, telahberhasil memberdayakan masyarakat sekitar tambang, khususnya di bidang pertanian.

Program CSR Harita Nickel tidak hanya berfokus padapertambangan, tetapi juga mendorong kemandirian ekonomimasyarakat Pulau Obi. Dengan membantu para petani lokaluntuk menjadi mitra perusahaan dalam menyediakan bahanpangan, Harita Nickel berperan aktif dalam menciptakandampak ekonomi yang berkelanjutan. Program ini terbuktiberhasil mengubah kehidupan para petani, yang kini menjadipemasok utama bahan pangan bagi karyawan perusahaan.

Kesuksesan Nia: Membentuk Kelompok Tani yang Mandiri

Salah satu sosok inspiratif dalam program ini adalah SitiMarnia, atau Nia, seorang petani yang saat ini bermukim di Desa Akegula, Pulau Obi. Sejak tahun 2015, Nia mengelolalahan pertanian di Pulau Obi setelah sebelumnya bekerjasebagai petani di Kendari, Sulawesi Tenggara. Denganpengalaman mengikuti pertukaran petani Indonesia-Jepangpada tahun 1999-2000, Nia membawa pengetahuan bertaninyake Pulau Obi, yang kemudian ia kembangkan melaluikemitraan dengan Harita Nickel.

Awalnya, masyarakat ragu untuk bertani karena khawatirhasil panen tidak akan terjual. Mereka tidak tahu akan dijualke mana,” ungkap Nia. Namun, berkat dukungan dan jaminanpembelian dari Harita Nickel, Nia mampu membuktikanpotensi pertanian sebagai sumber penghasilan yang menjanjikan. Saat ini, Nia dan kelompok taninyamemproduksi 4 hingga 6 ton sayuran dan buah-buahan setiapbulannya yang langsung dipasok ke perusahaan.

Selain dukungan pemasaran, Harita Nickel juga memberikanpelatihan dan bantuan fasilitas, seperti greenhouse untukmenanam sawi putih, sehingga hasil panen dapat memenuhikebutuhan tanpa harus didatangkan dari luar. “Bantuan inisangat berharga, terutama dari sisi pengetahuan tentangpengelolaan tanaman dan pencatatan hasil panen,” ujar Nia.

Perjuangan Bambang: Dari Kontraktor hingga PetaniSukses di Desa Laiwui

Bambang Pujianto adalah petani lain yang merasakan dampakpositif dari kemitraan ini. Berawal dari seorang kontraktorproyek mercusuar, Bambang beralih menjadi petani di PulauObi sejak tahun 1997. Seiring waktu, ia memutuskan untukberfokus pada pertanian dan peternakan ikan setelahmenghadapi tantangan dalam usaha ayam potong.

Dengan lahan seluas 1,8 hektare, Bambang kini menanamberbagai jenis tanaman, seperti melon, semangka, cabaikeriting, kangkung, dan sawi. “Ketika pertama kali bergabung, Harita Nickel memberikan bantuan berupa bibit, modal, serta pelatihan untuk meningkatkan keterampilanbertani, termasuk cara membuat pupuk kompos dan budidayacacing sutra untuk pakan ikan,” jelas Bambang.

Meski usaha pembibitan ikan masih dalam tahappengembangan, Bambang telah berhasil memasok 200 kilogram semangka dan 400 kilogram melon per minggukepada Harita Nickel. “Harga jual kepada perusahaan cukupbaik, dengan semangka dihargai Rp 9.000 per kilogram,” katanya.

Bambang berharap terbentuknya koperasi tani di masa mendatang akan semakin memperkuat posisi petani di PulauObi. “Saya optimis bahwa kemitraan ini akan terusmemberikan manfaat besar bagi masyarakat, dengan pertaniandan peternakan yang semakin berkembang,” ujar Bambang.

Program CSR Harita Nickel yang melibatkan total 21kelompok tani di Pulau Obi ini bertujuan untuk menciptakankesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi. Dengan pendekatan yang menyeluruh, perusahaanmemberikan pelatihan, dukungan fasilitas, serta aksespemasaran yang membantu petani mengoptimalkan hasilpertanian. Harapan besar dari Harita Nickel adalah agar kebutuhan pangan karyawan perusahaan dapat dipenuhi olehpara petani lokal, sehingga roda perekonomian dapat berjalanoptimal dan masyarakat dapat menikmati kesejahteraan.