TOBELO-pm.com, Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dapil Makuku Utara (Malut), Dr. R Graal Taliawo tak bisa sembunyikan kemarahannya saat mengetahui pelabuhan fery di Desa Doro, Kao Barat, Halmahera Utara dibiarkan tak terurus.

Ia mengaku kaget setelah melihat langsung fasilitas dan lokasi pelabuhan yang sangat tidak layak.

Padahal, pembangunan pelabuhan Fery di Desa Doro bersumber dari APBD Halmahera Utara.

“Ini sangat konyol, tidak bertangungjawab atas kerusakan pelabuhan tersebut. Saya akan kejar pertangungjawaban atas kerusakan pelabuhan fery. Siapapun itu baik pemerintah nasional, provinsi maupun kabupaten,” katanya, Jumat (21/3/2025).

Graal menyebut akan mengonfirmasi dengan beberapa pihak, seperti sekda provinsi, bahkan ke gubernur, karena menurutnya ada masalah besar yang perlu diungkap terkait pembangunan dermaga tersebut.

“Akan kami pastikan juga informasi yang saat ini diketahui bahwa pembangunan pelabuhan fery melalui dari Dinas Perhubungan (Dishub) Halmahera Utara,” ujarnya.

Senator muda itu juga menerima informasi dari masyarakat Desa Tonuo saat kunjungan ke Kao Barat, kiranya pelabuhan fery tersebut harus dipindahkan.

“Saya akan tinjau kembali lagi dan evaluasi kepada pihak yang harus bertanggung jawab atas kerusakan pelabuhan fery di Desa Doro,” tegasnya.

Diketahui, pelabuhan feri Desa Doro dibangun pada 2016 lalu oleh Pemda Halut melalui Dinas PUPR dengan total anggaran Rp35 miliar.

Mag Fir
Editor