Pergantian Kepsek SMAN 5 Ternate Ditolak

Spanduk protes pergantian Kepsek SMAN 5 Ternate, oleh alumni dan warga sekitar, yang tergantung di depan pintu sekolah, Rabu (3/3/2021).(foto:ist)

TERNATE-PM.com, Pergantian dan pengangkatan Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 5 Kota Ternate oleh Gubenur Maluku Utara (Malut) Abdul Gani Kasuba (AGK), menuai aksi penolakan oleh warga Dufa-Dufa bahkan alumni SMAN 5, Rabu (3/3/2021) dengan memasang spanduk penolakan di depan pintu masuk sekolah. Aktifitas belajar-belajar mengajar bahkan dihentikan. Seluruh siswa/i disuruh pulang oleh para guru sebagai bentuk aksi protes. Mereka menuntut agar pengangkatan Kepsek berasal dari internal sekolah itu.

Sementara yang dilantik oleh AGK justru orang dari luar, yang dinilai tidak memahami situasi dan kondisi internal sekolah. Puluhan alumni hingga warga Dufa-Dufa bahkan hadir memberikan dukungan moril dengan mendatangi sekolah sebagai bentuk sikap menolak pelqntikan kepsek baru oleh Gubernur AGK itu.

"Kalau tidak disikapi masalah ini,kami akan palang sekolah ini,"tegas perwakilan alumni Karman Firto diruang kerja PLt.Kepsek SMAN 5

Menurutnya, alasan penolakan oleh dirinya beserta para alumni mengingat kepsek yang diangkat justru dari Alkhairat yang dinilai tidak mengerti seluk beluk internal sekolah. Seluruh alumni yang hampir sebagian besar anaknya-anaknya bersekolah di SMAN 5 menginginkan agar paling tidak pengangkatan kepsek yang menjadi kewenangan Dikbud Malut itu, haruslnya dari internal sekolah atau orang dalam yang mengerti benar seluk beluk sekolah asal mereka dulu.

Senada juga diungkapkan oleh tokoh pemuda Kelurahan Dufa-Dufa Lutfi A.Sambelo yang juga pelatih olahraga disekolah tersebut.

Dia mengakui mengenal betul karakter para siswa,yang begitu dekat dengan para guru yang selama ini dianggap bukan hanya sebatas guru disekolah, namun juga sebagai orang tua. Mengingat dengan kehadiran orang dari luar dikhawatirkan bakal mengeluarkan kebijakan terbaru.

"Yang pasti aksi penolakan ini murni dari masyarakat. Saya sendiri bakal memobilisasi pemuda untuk menggelar aksi menolak kehadiran kepsek yang dilantik oleh AGK,"tegasnya.

PLt.Kepsek SMAN 5, Dewi Lie mengakui, jabatan Kepsek SMAN 5 yang mengalami kekosongan, sekitar 8 bulan kemarin, mengingat kepsek sebelumnya telah memasuki usia pensiun.Dia kemudian ditunjuk oleh Plt. Dia sendiri mengakui tidak mempermasalahkan siapapun yang ditunjuk menjabat sebagai kepsek. Selama pengisian jabatan tersebut dari orang dalam atau internal sekolah.

"Yang pasti saya dan para guru tentunya menyesal.Kenapa kok orang lain.Tadi bahkan saya sendiri yang memerintahkan kepada seluruh guru untuk sementra mengehentikan aktifitas belajar mengajar. Semua murid kami pulangkan lebih awal sampai ada kejelasan soal ini,"ungkapnya

Selaku PNS guru yang telah mengabdi puluhan belasan tahun di SMAN.5 mulai dari jabatan Wakasek kurikulum, serta bidang sarana, tentunya menginginkan kepsek dari internal sekolah, yang memahami betul kondisi internal sekolah,"sesalnya.

Dia sendiri mempertanyakan kriteria pengangkatan kepsek,yang berdasarkan ketentuan terbaru memiliki nomor induk kepala sekolah(NUKS). Dimana kalaupun persyaratan tersebut belum dimungkinkan terhadap dirinya yang juga Plt. Yang belum memiliki NUKS, masih ada guru lain dari internal sekolah yang telah memiliki NUKS bahkan telah memenuhi syarat kepangkatan.

"Yang jadi pertanyaan kenapa di Kota Ternate saja yang harus memenuhi kriteria memiliki NUKS. Sementara Kabupaten/kota diantaranya Tikep, dan Suka ada guru yang juga seangkatan saya belum memiliki NUKS tapi toh diangkat jadi kepsek,"sebutnya.

Aktifitas belajar-mengajar akan kami liburkan sebagai bentuk protes soal ini, hingga ada kejelasan dari Dikbud Malut,"pungkasnya.(Tal/red)

Komentar

Loading...