MOROTAI-PM.com, Ternyata, proyek pembangunan infrastruktur di Morotai yang dikerjakan oleh CV Tiga Putra Gamalama tidak hanya bermasalah di proyek pekuburan saja. Melainkan juga bermasalah pada proyek pekerjaan sentra kuliner Bangsaha Daruba.
Hal ini dapat terlihat, proyek sentra kuliner tahap II yang melakat di Dinas PU dan dibangun dengan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2019 senilai Rp 500 juta itu ambruk.
Amatan koran ini, ambruknya rangka baja ringan beserta seluruh atap seng yang panjangnya sekitar 30 meter itu seluruhnya jatuh ke tanah itu, karena penyebab adalah rangka dan atap seng tidak dikonekkan dengan besi cor dari tiaang bangunan, dan hanya diletakkan diatas ring balok, akibatnya, ketika angin bertiup sedikit saja, rangka baja dan seng langsung jatuh ke belakang. “Angin tidak terlalu kuat, tapi seluruh rangka baja ringan sekaligus sengnya jatuh semua ke belakang tembok, beruntung tidak ada korban jiwa,”ungkap salah satu saksi mata di sentra kuliner.
Sementara itu, Sekretaris PU Pulau Morotai Ramlan Drakel kepada koran ini mengungkapkan, proyek CV Tiga Putra Gamalama dengan kontraktor Faruk Abdullah bermasalah. “Iya mungkin klem (perekat besi) tidak diikat ke baja, kalao klem kuat pasti tidak terangkat,”ungkapnya.
Dengan adanya masalah tersebut. Tambah dia, pihak kontraktor harus bertanggungjawab dengan melakukan perbaikan atas kerusakan tersebut. Sebab, proyek itu baru selesai dikerjakan dan masih dalam tanggungjawab pihak kontraktor. “Memang so 100 persen pekerjaanya, tapi belum penyerahan jadi masih kewajiban kontraktor untuk kasih perbaiki,”tambahnya.
Berdasarkan pantauan koran ini juga, setelah empat hari dari kejadian yakni di hari Jumat, maka, pada senin siang baru dilakukan perbaikan kembali oleh sejumlah pekerja di lokasi centra kuliner. (ota/red)
Artikel ini sudah diterbitkan di SKH Posko Malut, edisi Selasa, 22 Oktober 2019, dengan judul ‘Proyek CV Tiga Putra Gamalama Bermasalah’
Tinggalkan Balasan