Aku, jiwaku Masih sibuk mengasah luka Terus menggali dalamnya duka
Aku,tubuhku Duduk bersimpuh diatas debu Tetesan bening telah jatuh Mereka bergantungan di ujung dagu Namun tak mampu kusapu Hingga mengering pada serat" bajuku
Aku,rasaku Menolak ingat pada dustamu Ingin berpulang pada rumahmu Menangis kencang dalam dekapmu
Aku,diriku Sedang tertidur didalam mimpi Saat mata harus dibuka dua kali Sungguh tak ingin kubuka lagi Bahkan untuk tidak melihatmu pergi Aku rela tidur selama ini
Aku,Takdirku Adalah jalan yang terpaksa kulalui Saat beberapa arah sedang kutempuh Menujumu adalah alur yang harus disudahi
Aku, Inginku Berlalu tanpa membelakangi Maka berjalan mundur yang kupilih Agar ragamu masih bisa kupandangi Hingga saatnya Setibaku di ujung kerinduan Kau pun menyentuh titik ketiadaan Aku mulai benci kenyataan Aku kehilangan seorang tuan
Zakiah Buamona Ternate, 1 Februari 2020
Tinggalkan Balasan