MOROTAI-pm.com, Proyek pembangunan jembatan wisata di Water Front City (WFC) zona II Desa Daruba, Kecamatan Morsel bernilai milyaran rupiah bermasalah. Ini mengindikasikan dugaan terjadi praktek korupsi.
Pasalnya, proyek yang melakat di Dinas Parawisata (Dispar) Morotai belum diresmikan dan baru selesai dikerjakan itu sudah rusak. Bahkan, tidak ada papan informasi proyek tersebut.
Berdasarkan penelusuran media, proyek wisata untuk selfie dengan panjang berkisar 100 meter tersebut kualitasnya sangat buruk, karena puluhan tiang yang dihubungkan ke pipa besi sebagai penahan jembatan itu sudah terlepas atau rusak.
Bahkan, rusaknya puluhan pipa yang melekat di tiang jembatan itu karena cara penyambungannya hanya merekatkan ke tiang cor menggunakan las lalu ditutup dengan semen.
Sementara ketebalan semen untuk menahan pipa ke tiang cukup tipis, sehingga pipa bisa mudah lepas.
“Ini ada indikasi korupsi, proyek asal asalan saja, padahal baru dibangun tapi sudah rusak,”cetus Roi, salah satu warga setempat kepada media ini, Rabu (4/10/2023).
Menurutnya, proyek ini seharusnya sudah dilidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), karena sangat merugikan masyarakat.
“Bayangkan, belum diresmikan bahkan proyek jembatannya masih berjalan, tapi kualitasnya seperti ini. Bukan soal masih masa pemeliharaan tapi memang kualitasnya parah, torang (kita) lihat, dong hanya kasih tempel besi pipa itu ke tiang lalu dilas, lalu ditutup pake semen yang ketebalannya tidak seberapa,” ungkapnya.
“Makanya kalau kita pegang pipa saja langsung lepas, karena semen tidak bisa menahan beban, seharusnya kalau cor tiang, pipanya juga, sehingga kuat, penegak hukum harus ambil alih masalah ini ini,” sambungnya.
Rusaknya jembatan wisata itu ternyata ditanggapi biasa saja Sahrul, salah satu pengawas pada proyek itu.
Ia mengaku bahwa jembatan itu memang rusak namun, masih bisa diperbaiki karena masih pada masa pemeliharaan.
“Ooo, itu yang kemarin punya itu cuma dia masuk dalam masa pemeliharaan itu, makanya nanti setelah nanti pembongkaran dan pemasangan lantai yang dimuka baru nanti samua dia pe rehapan sampe ke belakang semua satu kali. Kan Masih dengan kontraktor yang sama to,” katanya.
Sahrul mengungkapkan, aanggaran pembangunan jembatan bernilai Rp1 milyar lebih dan sudah selesai dikerjakan. Sementara alasan kerusakan proyek tersebut karena ulah anak-anak.
“Sebenarnya dia punya konstruksi begitu cuma anak-anak disitu kan dorang (mereka) pe turun kalao itu dong nae disitu baru dong balompat batobo, bagaimana itu barang tara ancor samua,” ungkapnya.
Disentil soal kontraktor yang mengerjakan proyek itu. Dirinya mengaku bahwa yang mengerjakan proyek itu adalah kakaknya Fendi.
“Iya, yang kamuka itu Fendi pe kaka ulang yang bikin to, makanya dia pe orang teknik lain lagi itu,” akunya.
Tinggalkan Balasan