Demo Tolak Kebijakan Sepihak PT IWIP Ricuh, FPBH Desak Copot Manager HRD

Forum Perjuangan Buruh Saat Demo di PT. IWIP

WEDA-PM.com, Forum Perjuangan Buruh Halmahera Tengah (FPBH), menggelar aksi demo di PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) Kabupaten Halteng Provinsi Maluku Utara. Mereka menolak kebijakan yang dikeluarkan perusahahan asal China itu. Masa aksi menilai, kebijakan yang dibuat perusahan hanya sepihak.

Forum perjuangan buruh Halteng, yang bergerak dari Kecamatan Weda Utara dengan menggunakan sepeda motor, serta satu unit dum truck yang dilengkapi dengan sound system sekitar pukul 09.00 itu, meminta PT IWIP segera memecat Rosalina Sangaji dari jabatan sebagai Manajer HRD. Mereka juga menolak kebijakan perusahan asal Negeri Tirai Bambu itu yang mewajibkan karyawan di Asramakan.

"Apabila karyawan di Rumahkan maka Perusahan harus membayar gaji pokok. IWIP juga harus menerapkan sistem Kesehatan dan keselamatan Kerja (K3) dengan baik,"kata Koordinator lapangan Mardani, Sabtu (4/4/2020).

Dalam aksi itu, forum perjuangan buruh mendesak IWIP mengembalikan aturan soal izin resmi keterangan izin sakit untuk buruh. "Kami menolak kebijakan sepihak yang merugikan. Perusahaan wajib membayar upah basic buruh yang masa cutinya telah selesai tetapi belum dipanggil,"tegasnya.

Selain itu juga, hak maternitas kepada buruh perempuan sesuai yang telah diatur dalam Undang-undang Ketenaga Kerjaan No. 13 Tahun 2003, harus diberikan oleh perusahan karena itu wajib. "Perusahaan wajib menyediakan transportasi untuk karyawan,"pinta masa aksi.

Pantaun wartawan di lokasi, masa aksi sempat dicegat oleh Security di depan pos, dan kurang lebih 5 menit masa aksi yang bergerak dari Weda Utara itu melakukan perlawanan dengan security yang berjaga di Pos, meski sempat melakukan perlawanan dengan security IWIP masa aksipun berhasil terebos masuk hingga ke site tanjung Ulie.

Di Site tanjung Ulie, aspirasi forum perjuangan buruh Halteng disampaikan. Selaku Koorlap Mardani, meminta hadirkan Manajemen HRD Rosalina Sangaji, untuk melakukan hearing bersama masa aksi. Hanya saja, Roslina kerap jadi sasaran masa aksi itu tak kunjung hadir hingga mengundang kemarahan masa aksi.

Masa aksi kemudian bersikap keras untuk terobos masuk, tapi lagi-lagi mereka dicegat oleh aparat keamanan yang telah bersiaga di depan pintu masuk. Aksi baku lempar pun terjadi, namun tidak berlangsung lama lantaran aparat kemananan mengeluarkan tembakan gas air mata, masa aksi pun membubarkan diri. (msj/red)

Komentar

Loading...