Bidang IMMawati merupakan bidang yang berfungsi untuk berupaya mengoptimalkan peran IMMawati dengan meningkatkan kualitas diri IMMawati agar bisa berperan dalam berbagai aspek di dalam ikatan maupun di luar ikatan. Di saat ini dimana kita menjadi sangat rentan terhadap krisis kemanusiaan dan nilai. IMMawati harus menjadi perempuan yang berkemajuan apalagi peran IMMawati bukan hanya sebagai esksekutor gagasan tapi IMMawati juga harus aktif dalam memberikan ide dan terlibat aktif di masyarakat.
Ketika IMM sedang berada di tengah pergolakan dinamika zaman yang tidak bisa ditebak baik dalam ranah politik maupun ekonomi, begitu besar harapan terhadap IMMawati sebagai keder putri IMM. Pada kenyataannya IMMawati di kota Ternate saat ini sangat minim kesadaran dan pergerakan sedangkan yang kita lihat tantangan di era ini begitu besar apalagi untuk seorang IMMawati.
Di era society 5.0 ini di mana kita di tuntut untuk serba cepat, efektif dan solutif dan juga di mana salah satu tantangannya adalah kejahatan cyber yang banyak menargetkan perempuan, contohnya; cyber bullying, body shaming, cat calling, prostitusi online.
Jika dulu pembullyan hanya di lakukan saat bertatap muka atau secara langsung oleh orang yang kita sebut ‘teman’ maka sekarang di mana teknologi sudah semakin maju pembullyan semakin marak terjadi bahkan semakin parah dan kebanyakan di lakukan oleh orang-orang yang tidak kita kenal. Untuk itu soal intelektual digital kader harus di asah agar kader bisa menjadi penengah bukannya malah menjadi pelaku.
Tentunya merupakan tantangan yang tidak mudah di mana IMMawati dituntut untuk melakukan inovasi agar dapat relevan dengan perubahan zaman apalagi IMMawati kota Ternate yang saat ini sangat minim kesadaran dalam pergerakan. Karenanya di butuhkan strategi yang tepat terkait langkah yang harus di ambil Kabidim dalam menghadapi tantangan dan juga minimnya kesadaran IMMawati di kota Ternate saat ini.
Saat ini menjadi IMMawati tidak hanya cukup jika hanya kuat dan tangguh tapi kita juga harus cerdas dan juga berkelas, IMMawati harus memiliki pemikiran yang kritis, pemahaman agama yang cukup serta kesadaran diri bahwa dari dirinyalah peradaban akan lahir. Dalam hal ini IMMawati harus lebih jeli dalam melihat peluang-peluang diskusi, tidak takut mencoba hal yang baru untuk mengasah kemampuannya, tidak hanya menjadi kader ramean, terkena dan terjebak virus merah jambu atau hanya menjadi kader ikut-ikutan.
Mengikuti diskusi, dialog, serta seminar agar kita bisa mengasah public speaking dan agar kita tidak takut tampil. IMMawati juga di harapkan mampu menjadi penggerak untuk perempuan-perempuan di luar sana yang kurang percaya diri akan kecerdasannya sendiri.
Dalam trilogi Ikatan mendakwakan ajaran agama juga merupakan tanggung jawab besar bagi IMMawati. IMMawati menjadi pelopor, penyempurna dan penggerak amal usaha Muhammadiyah maka IMMawati harus memiliki kemampuan serta keahlian.
Tinggalkan Balasan