Maluku Utara dan Imperialisme Modern

Syamsul Rizal, Ketua Harian DPP KNPI.

Salah satu amanat UUD 1945 adalah, penjajahan harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan pri kemanusiaan dan pri keadilan. imperialisme sebagai sistem politik yang bertujuan untuk menjajah negara lain untuk mendapatkan kekuasaan dan keuntungan yang besar dari negara yang dijajah.

Sedangkan dalam hal kebudayaan, imperialisme diartikan sebagai suatu pandangan mengenai adanya kebudayaan asing yang mendominasi dalam kehidupan masyarakat, sehingga mengakibatkan masyarakat kehilangan kepribadian dan identitas nya.

Secara umum, imperialisme dapat dipahami sebagai suatu sistem penjajahan langsung dari satu negara terhadap negara lain. Konsep dari imperialisme sebenarnya mengarah pada hubungan ekonomi, politik, dan sosial budaya negara-negara kaya dan berkuasa, yang bertujuan untuk mengawal dan menguasai negara-negara di bawahnya yang dianggap terbelakang dan miskin. Namun pada perkembangannya, imperialisme justru merupakan suatu bentuk eksploitasi sumber daya alam maupun sumber daya manusia dari negara yang dijajah.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa imperialisme merupakan suatu usaha dalam menyebarkan suatu pengaruh atau kekuasaan untuk menguasai sebagian kehidupan masyarakat di negara yang di jajah. Pengaruh kekuasaan ini dapat menyangkut aspek ekonomi, politik, maupun sosial budaya suatu negara.

Pertanyaan kemudian muncul, apakah saat ini NKRI sudah disusupi oleh yang namanya Imperialisme ?... jawabnya iya Imperialisme modern telah masuk dalam semua aspek kehidupan kebangsaan, tatanan kenegaraan yang sudah mengarah pada perpecahan sesama anak bangsa.

Tidak jauh bedanya Agenda Imperialisme kuno dengan modern dengan tiga agenda utama mereka adalah GOLD, GLORY, GOSPEL. GOLD berkaitan dengan adanya politik merkantilisme, yaitu suatu sistem untuk memupuk kekayaan dengan cara mengumpulkan atau menyimpan logam mulia seperti emas dan perak. Saat ini penguasaan tambang Emas, nikel, biji besi, pasir besi, bauksit dan lain-lain terjadi di Maluku Utara sebagai wujud Kaum Neokolonialisme Modern memperluas kepemilikan atau perluasan tanah jajahan.

Maluku Utara sebagai wilayah yang memiliki ragam rempah, potensi pertambangan, potensi laut yang luas, saat ini menjadi salah satu tujuan Imperialisme Modern untuk merebut kekuasaan dan segenap potensinya. Penjajahan yang terjadi di Maluku Utara saat ini, khususnya dari kaum imperialis kapitalis, memiliki korelasi historis dengan konsep penjajahan Portugis, Spanyo dan VOC.

Saya mengajak kepada rakyat maluku utara untuk berhati-hati dengan masuknya para pemodal yang saat ini ingin meraub kekayaan alam Maluku utara seperti dibidang pertambangan Emas, Nikel, Pasir besi, Biji besi dan Bauksit. Banyak cara para kaum kapitalisme ini menina bobokan rakyat dengan pola mendekati rakyat melalui bantuan – bantuan berupa uang, pembagnunan rumah ibadah, pembangunan infrastruktur pedesaan yang semua itu adalah alat mereka membukam rakyat agar tujuan utama meraub potensi alam Maluku Utara berhasil dengan sempurna dan sistematis. Sejarah selalu terulang walau dengan masa yang berbeda.[]

Komentar

Loading...