TERNATE-PM.com, Proses seleksi calon kepala sekolah dilakukan Pemerintah Kota Ternate beberapa waktu terbilang sia-sia. Ini setelah pelantikan terhadap 15 kepala sekolah, Jumat (13/5/2022) oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Ternate Muslim Gani dianggap tidak sesuai dengan hasil seleksi atau rekomendasi Pansel bentukan Pemkot Ternate.

Di mana dari 10 Kepsek yang dilantik sesuai SK Wali Kota Ternate nomor 821.2 / KEP/ 1571/2022 tertanggal 10 Mei 2022, sebagian tidak sesuai nilai hasil seleksi.

“Jadi pelantikan ini tidak sesuai dengan hasil seleksi yang sudah dilakukan Pansel, ini karena di intervensi,” ungkap salah satu sumber yang namanya enggan disebutkan.

Adapun kepala sekolah yang dilantik; Nurhayati Pandawa sebagai Kepala SMP Negeri 2 Kota Ternate, Yusra Abbas Kepala SMP Negeri 3 Ternate mengantikan Mansur Yusuf, Rusmita Talaba Kepala SMP Negeri 5, Astuti Djumati jabat Kepala SMP Negeri 6 menggantikan Udin Kuka dilantik sebagai Kepala SMP Negeri 7.

Sementara Ahmad Kosar dilantik sebagai Kepala SMP Negeri 9 menggantikan Jasmin Abdullah, Amina U. Salasa dilantik sebagai Kepala SMP Negeri 11, Taslim Djanad dilantik sebagai Kepala SMP Negeri 12, Djafar Noho sebagai Kepala SMP Negeri 13, dan Siti Sehat Umasugi dilantik sebagai Kepala SMP Negeri 15 menggantikan Wahid Hi. Yusuf.

Sedangkan lima Kespek tidak mengikuti pelantikan; Kepala SMP 1, SMP 4, SMP 8, SMP 10 dan SMP 14. Kelimanya didefinitifkan.

Data dihimpun media ini, rekapitulasi hasil seleksi terhadap 15 kepala sekolah berdasarkan peringkat diantaranya SMP Negeri 1 yakni Mustamin Hamzah dengan nilai 148,78 disusul Kurasin Dukumalamo dengan nilai 124,79, SMP Negeri 2 dengan peserta Nurhayati Pandawa memperoleh nilai 152,22, Muhammad Y. Radjak 114, 67, Safruddin Sadar Alam 111,40, Wahida Damogalad 111,15, SMP Negeri 3 dengan peserta Saiful Hasan berada diurutan pertama dengan perolehan nilai 131,06, Makmur Arsad 126,35, Yusra Abbas 124,20, Amina U. Salasa 115,95, Astuti Djumati 97,02, SMP Negeri 4 dengan peserta Gunawan Abu Umar 137,58 disusul Yusra Abbas dengan nilai 124,20, peserta seleksi di SMP Negeri 5 Rusmita Talaba dengan nilai 128,96, H. Abd Halek Sabtu 122,66, Djafar Noho 107,98, sedangkan hasil seleksi peserta SMP Negeri 6 yakni Wahda S. Umsohy dengan nilai 127,22 disusul Astuti Djumati dengan nilai 97,02, dan Fauzia La Husen dengan nilai 96,61.

Untuk SMP 7 urutan pertama Hj. Endang Y. H dengan nilai 142,00, Saiful Hasan 131,06, Udin Kuka 125,92, Sri Puryanti 124,42, Jasmin Abdullah 107,36, Zainudin Djumat 106,61, SMP 8 hanya diikuti satu pendaftar yakni Amor Sakti dengan nilai 128,96, SMP Negeri 9 diikuti oleh Ahmad Kaosar dengan nilai 111,33, Jasmin Abdullah 107,36, SMP Negeri 10 hanya diikuti ole H. Ajaban Disi dengan perolehan nilai 89,03, SMP Negeri 11 dengan peserta Anwar Muhammad dengan nilai 131,19, Amina U. Salasa 115,95, SMP Negeri 12 Siti Sehat Umasugi 115,41 dan Taslim A. Djanad dengan nilai 114,54, SMP Negeri 13 Anwar Muhammad memperoleh nilai 131,19, H. Abd Halek Sabtu 122,66, Djafar Noho 107,98, SMP Negeri 14 diikuti Mariske Humune dengan nilai 120,62, SMP Negeri 15 Siti Sehat Umasugi 115,41 dan Taslim A. Djanad 114,54.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Ternate Muslim Gani dikonfirmasi awak media mengatakan, pelantikan sudah sesuai dengan hasil seleksi dan uji kompetensi calon kepala sekolah pada 15 sekolah di Kota Ternate. Ia menyebut, Kepala SMP 1, SMP 4, SMP 8, SMP 10 dan SMP 14 tidak dilantik karena masih tetap atau didefenitifkan.

“Yang tidak dilantik tadi itu mereka yang Plt didefenitifkan. Kemudian terjadi mutasi seperti SMP 6 dimutasi ke SMP 7,” ungkapnya.

Bahkan, Muslim berdalih kepala sekolah dilantik sudah sesuai hasil seleksi. Sebab,menurutnya semua peserta seleksi sebanyak 29 orang memiliki nilai di atas 90 sampai 150. Ia juga beralasan tidak dibuat perengkingan. Padahal, pernyataan kadis berbeda rekapan hasil Pansel Kepsek.

“Jadi wali kota sebagai PPK bisa melantik siapa saja yang ada diantara 29 itu. Dan kita tidak buat perengkingan. Karena ada sekolah yang hanya satu peserta. Kalau ada sekolah yang lebih dari satu peserta kita tidak mencari siapa yang juara satu dan seterusnya, tapi kita mencari calon kepala sekolah yang punya kompetensi,” ungkapnya.

Muslim menyebut, hasil seleksi kepsek tetap dipakai, sebab yang dilantik itu bukan di luar hasil seleksi.

“Itu menunjukan bahwa berdasarkan hasil seleksi, apakah ada yang kita lantik tadi di luar hasil Pansel, kan tidak ada. Tapi semua dari hasil Pansel,” bebernya.

Muslim bilang, kepala sekolah yang dilantik tidak ada intervensi, baik dari tim sukses termasuk oknum anggota DPRD. Terkait rencana pelantikan yang mengalami beberapa kali penundaan. Kata dia, karena dirinya masih berada di Jakarta.

“Jadi tidak ada titipan atau intervensi yang dilakukan oleh siapapun. Kalau ditunda itu karena saya masih ada di Jakarta. Sekarang kan sudah balik ke Ternate makanya dilakukan pelantikan. Tidak ada tekanan itu,” ucapnya.

Muslim mengatakan, satu calon Kepsek yang menghadiri undangan tiba-tiba SK pelantikannya dibatalkan itu terjadi kesalahan adminitrasi.

“Saya ini kan melaksanakan pelantikan kalau pun misalnya ada yang melihat sudah dapat undangan itu kesalahan adminitrasi dan itu teknisnya di BKD,” tegasnya.

Terpisah, Kepala BKPSDM Kota Ternate, Samin Marsaoly hingga berita ini dipublis belum dapat dikonfirmasi.

Diketahui, calon kepala sekolah yang menghadiri undangan pelantikan tapi SK dibatalkan adalah Saiful Hasan. Pembatalan itu diduga kuat karena intervensi tim sukses dan oknum DPRD Kota Ternate yang termasuk orang dekat salah satu pejabat eselon II.