SANANA-PM.com, Himpuan Pelajar Mahasiswa Sula (HPMS) meminta penegak hukum dalam hal ini Polres dan kejaksaan segera memanggil dan memeriksa kontraktor yang mengerjakan pembangunan Masjid Pohea, Kecamatan Sanana Utara, Kabupaten Kepulaun Sula. HPMS menduga ada indikasi korupsi dibalik pembangunan masjid tersebut. “Kami menduga sebagian dari anggaran masjid tersebut telah dikorupsi oleh kontrak, sebab sudah menghabiskan anggaran daerah Rp 4 miliar lebih namun pekerjaannya terbengkalai,” ungkap Ketua HPMS Armin Suamole, Minggu (24/11/2019).  

Menurut Armin, bukan hanya kondisi fisik proyek yang terbengkalai namun  pekerjaan masjid tersebut juga diduga asal jadi, karena lantai dua masjid kini tidak bisa digunakan warga setempat untuk beribadah. Bukan hanya itu, atap masjid juga bocor di beberapa titik, sehingga saat musim hujan petugas masjid harus menyediakan beberapa ember dan baskom untuk menampung air hujan yang turun di sela-sela plafon masjid tersebut.

HPMS secara kelembagaan meminta penyidk Polres maupun kejaksaan untuk segera memanggil dan memeriksa kontraktor yang mengerjakan proyek rumah ibadah tersebut. “Kami minta penyidik segera panggil dan periksa kontraktor karena terindikasi kuat, sebagian dari anggaran proyek rumah ibadah itu telah dikorupsi sehingga pekerjaannya tidak bisa tuntas,”tegasnya. (fst/red)