SANANA-PM.com, Komisi III DPRD Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), meminta dinas kesehatan (Dinkes) untuk dapat memperhatikan Puskesmas Dofa Kecamatan Mangoli Barat. Pasalnya, kondisi puskesmas tersebut sangat memprihatinkan. “Berdasarkan pengamatan kami, kondisi puskesmas itu sangat tidak layak, karena selain bangunan yang ada ditengah-tengah rawa, fasilitas Puskesmas itu juga hampir tidak ada,” ungkap Ketua Komisi III DPRD Kepsul, Lasidi Leko.
Menurut Lasidi, fasilitas maupun obat-obatan di puskesmas Mangoli Barat harus dilengkapi, bila perlu puskesmas itu dinaikan statusnya menjadi puskesmas rawat inap, karena selain jarak tempuh ke Rumah sakit yang jauh, satu-satunya transpotasi yang digunakan untuk sampai ke Rumah sakit hanya trasportasi laut. “Kalau fasilitas kesehatan tidak lengkap, Pemerintah harus siapkan speed boat untuk puskesmas, sehingga kalau ada pasien yang gawat dan butuh untuk di rujuk ke RSUD, bisa menggunakan speed boat tersebut. Menurut Kepala puskesmas, ada beberapa pasien yang dirujuk meninggal di tengah perjalanan, karena menggunakan motor kayu alias longbot,” katanya. Lasidi menambahkan, selain itu pemerintah juga segera memperhatikan upah petugas, sebab upah yang diterima petugas kesehatan di kecamatan tersebut tidak sebanding dengan pekerjaan mereka. Karena mereka yang berjaga dalam satu kali 24 jam, hanya dihargai Rp 15 ribu per hari. “Bagaimana bisa petugas yang jaga 1X24 jam hanya dibayar Rp 15 ribu per hari, ini keterlaluan, untuk pemerintah harus perhatikan masalah tersebut,” katanya. (fst/red)
Tinggalkan Balasan