TERNATE-PM.com, Revisi Peraturan Daerah (Perda) tentang Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang diajukan Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate ke DPRD 2020 dinilai sangat penting, mengingat peraturan tersebut dapat diimplementasikan untuk meminimalisir dampak bencana di wilayah Ternate.
Menyikapi pentingnya revisi perda RTRW itu dengan bencana alam yang melanda Ternate beberapa tahun terakhir, ketua komisi III DPRD Kota Ternate,Anas Umalik, mengaku perda RTRW sangat perlu digalakkan Badan Pembentukan Perda (Bapenperda) dan pemerintah daerah. Sebab regulasi tersebut bermanfaat untuk mencegah jatuhnya korban baik dari segi ,bagunan saat terjadinya bencana. ” Kemarin pernah terjadi gempa, masyarakat panik dan sangat membahayakan dari sisi mitigasi itu perlu harus disosialisasikan,” kata Anas Umalik, Selasa (19/11/2019).
Ia berharap,revisi perda RTRW tahun 2020 mendatang segera disahkan agar masalah mitigasi bencana bisa diselaraskan pemerintah daerah sehingga menjadi perhatian DPRD dalam penguatan Perda RTRW oleh Bapenperda. Perda itu diakui Anas penting sekali, agar orang tak bisa membangun seenaknya di wilayah daerah rawan bencana seperti sangat dekat dengan pantai, atau wilayah terdampak langsung gunung.
Selain itu, menurutnya, ke depan pemkot harus lebih serius berbagi edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang mitigasi bencana, seperti melakukan berbagai pelatihan, atau bahkan menambah anggaran untuk membuat sistem peringatan dini bencana, sehingga masyarakat pun bisa menjadi lebih peduli, dan siap siaga kalau terjadi bencana.
“Selain itu yang harus diperhatikan pemerintah adalah alat transportasi lokal di tiga daerah terluar untuk upaya evakuasi untuk wilayah batang dua. Kadang terlalu lambat untuk ditangani karena menyangkut transportasi dan cuaca,” ujarnya.
Disentil anggaran mitigasi bencana masuk dalam RAPBD tahun 2020, politisi golkar itu,mengungkapkan komisi III belum mengetahui sebab tidak tergabung di dalam Badan Angggaran (Banggar). “Kita akan RDP dengan BPBD untuk menanyakan itu, apa ada angggaran yang di plot untuk penanganan bencana tahun 2020 atau tidak ?,” tandasnya. (BeB/red)
Tinggalkan Balasan