TERNATE-PM.com, Dalam rapat koordinasi penanganan Covid-19 bersama Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba melalui video conference, Senin (20/04), Wali Kota Ternate Burhan Andurrahman, mengusulkan tiga point penting untuk menekan angka penyebaran pandemic Covid-19, diantaranya pembatasan tansportasi laut, bantuan tunai, dan peralatan swab test.
Dalam rapat bersama Gubernur dan Bupati/Walikota se Maluku Utara itu, usulan pembatasan aktiifitas transportasi laut dinilai sangat penting dilakukan. Sebab, Ternate merupakan pintu masuk dari seluruh kabupaten kota serta sejumlah Provinsi lain di luar Maluku Utara.
“Yang saya usulkan ke Pak Gubernur adalah pembatasan saja, kalau biasanya hampir setiap hari ada aktifitas, mungkin dikurangi seminggu sekali sahingga mobilisasi orang bisa ditekan, sebab Virus Corona tidak jalan sendiri, tetapi manusia lah yang membawanya,” ujar Walikota Ternate, Burhan Abdurahman usai mengikuti Video Confrens.
Menurut Burhan, transportasi antar kabupaten kota merupakan kewenangan provinsi, kalau mau tutup total mungkin banyak pertimbangan, jadi porsinya mungkin dikurangi saja.
“Kapal – Kapal dengan penumpang yang banyak, kalau biasanya seminggu tiga kali, ya kita minta untuk di kurangi menjadi seminggu sekali, atau 10 hari sekali dengan demikian secara otomatis kita bisa menekan mobilisasi orang untuk masuk ke Ternate,” katanya.
Lebuh lanjut, bila ini dilakukan, maka Pemerintah Daerah harus siap dengan dampak ekonomi akibat kebijakan tersebut, namun ini tidak berlaku untuk mobilisasi barang. Selain itu, usulan bantuan tunai dari Pemerintah Provinsi juga disampaikan Walikota Ternate. Menurutnya Pemprov jangan hanya menganggarkan anggaran untuk beli alat-alat saja, sebab takutnya akan tumpang tindih dengan Gugus Tugas yang ada di Kabupaten/Kota.
“Contohnya, kita juga sedang lakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat ditengah pandemi ini, seperti para penyandang disabilitas dan penjahit lokal yang kita dorong untuk membuat masker, dan itu butuh uang tunai,” ungkapnya.
Menurutnya, Poin yang paling penting menurut Burhan, adalah usulan disediakannya peralatan SwapTest di RSUD dr. Chasan Boesoerie Ternate, karena yang saat ini semuanya masih bergantung dengan Makassar.
“Jangan sampai seperti yang sudah terjadi, orang yang sudah dinyatakan sembuh dan dipulangkan, baru keluar hasil tesnya. Ini karena terlalu lama, antisipasi ini perlu, sebab kita tidak bisa mempredikasi wabah ini kapan akan berakhir,” tutupnya. (cha/red)
Tinggalkan Balasan