LABUHA-pm.com, Perhatian dan Komitmen Bupati Bassam Kasuba terhadap sektor pertanian di Kabupaten Halmahera Selatan sangat basar sebagaimana diwujudkan melalui proyek Crop Diverpsity Conservation For Sustainable Use In Indonesia (CDSUI).

Proyek CDSUI sendiri didanai Global Environmet Facility (GEF ke-7) yang terfokus pada lokasi prioritas (Lopri) tiga Provinsi di Indonesia yaitu, Jawa Tenga, Kalimatan Tengah dan Maluku Utara.

Upaya ini telah tertuang dalam visi dan misi Senyum Sejaterah Pemerintah Halmahera Selatan yakni merevitalisasi sistem kemandirian ekonomi daerah barbasis budaya yang bertumbuh pada pengembangan potensi lokal unggulan yang bernilai tambah dan berdaya saing.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Halsel, Agus Heriyawan menyampaikan, kegiatan workshop ini merupakan kelanjutan dari tahapan-tahapan yang selama ini dilakukan oleh Pemda Halmahera Selatan dan Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Provinsi Maluku Utara serta Kementrian Pertanian.

“Ini adalah tahapan kesekian kalinya setelah Pemkab Halsel mendapatkan data-data dalam bentuk proposal yang disampaikan ke Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian,” terang Agus dalam keterangan persnya usai mengikuti worksop di Hotel Swiss Bell-In Bogor jalan Padjajaran Indah V (10/8/2024).

Ia menjelaskan, Global Environmet Facility (GEF ke-7) bertujuan untuk menkonserfasi masyarakat yang punya komuditi pertanian dilokasi koserfasi di hutan cagar alam seperti hutan Halmahera Selatan.

GEF ke-7 ini adalah bentuk hibah yang akan disampaikan ke delapan daerah yang masuk lopri untuk memperdayakan budidaya dengan menkoserfasi sember daya genetik ciri has masing-masing yaitu Halmahera Selatan adalah pala dan cengkeh.

“Proses ini adalah tahapan mempertemukan semua unsur yang bertanggungjawab dalam kepengurusan GEF ini. Jadi melalui proyek ini Pemkab Halsel bersama delepan kabupaten lain di Indonesia akan menerima suplay dana hibah dari bank dunia sebesar  60 juta USD,” jelasnya.

Lebih lanjut, Agus mengatakan dalam workshop itu Bupati telah menyampaikan masukan-masukan dan ini membentuk satu juknis pelaksanaan sehingga dari delapan kabupaten itu Bupati Bassam Kasuba dapat mewakili untuk menjadi narasumber.

“Ini sebagai komitmen dan wujud terhadap keseriusan Bupati Bassam dalam memperdayakan masyarakat. Bupati mewakili delapan daerah lainnya untuk dimintai menjadi narasumber pada inception workshop Gef ke-7,” tandasnya.