LABUHA-pm.com, Karateker Ketua Komite Olahraga Indonesia (KONI) Halmahera Selatan (Halsel), La Syamsudin meluruskan polemik musyawara luar biasa (muslub) beberapa waktu lalu.
Syamsudin menyatakan, muslub pemilihan Ketua KONI Halsel definitif periode 2024-2028 tidak ada masalah, karena sudah sesuai anggaran dasar-anggaran rumah tangga (AD/ART) organisasi.
Dirinya mengatakan, harus buka suara agar publik mengetahui jika muslub KONI Halsel sudah selesai dan tidak ada masalah.
Sekum KONI Malut itu menerangkan, setelah ditunjuk sebagai karateker, dirinya mengadakan rapat koordinasi dengan seluruh cabang olahraga (cabor) membahas waktu pelaksanaan dan peserta muslub.
Selanjutnya dibentuklah tim penjaringan. Tim itu lanjut Syamsudin, bertugas memverifikasi cabor yang sah memiliki hak suara di muslub.
“Dan itu melalui verifikasi dokumen dan komunikasi ke masing-masing pengprov cabor untuk memastikan SK kepengurusan mereka masih berlaku atau tidak,” ungkap Syamsudin kepada poskomalut, Rabu (22/1/2025).
Dirinya menyampaikan, mekanisme tahapan musyawara mulai dari sidang-sidang sampai voting berjalan baik. Artinya, kata dia, sudah sesuai dan tidak ada protes saat musyawarah berjalan.
Terkait sembilan cabor yang dipelomikkan, Samsuddin menjelaskan, bahwa SK kepengurusan mereka sudah berakhir.
Sebut saja cabor Karate, yang SK-nya masih ditandatangi Ketua, Amin Drakel dan Kuntu Daud sebagai sekretaris pengurus provinsi. Juga sudah diverifikasi tim penjaringan, tidak bisa ikut musyarawarah.
“Yang diakomodir sebagai peserta musyawara dan punya suara sah itu mereka (cabor) yang kepengurusanya masih berlaku,” terangnya.
Dirinya menyatakan terkait cabor PODSI, setelah dikroscek ke ketua Pengprov-nya, ternyata tidak pernah dikeluarkan mandat ke pengurus kabupaten.
“Otomatis gugur kan. Karena yang verifikasi ini kan tim penjaringan,” bebernya.
“Kemudian, sebelumnya saya sebagai ketua karteker bersama seluruh cabang dalam rakor sudah tetapkan cabor-cabor mana yang bisa ikut musyawara. Jadi memang tidak lagi masalah. Sampai selesai musyawarah berjalan baik,” sambungnya.
Samsudin kemudian menyebut ada juga cabor yang kepengurusannya diubah atau tanda tangan dari ketua Pengprov-nya ditiru untuk kepentingan bisa ikut musyawarah.
Ia menambahkan, pengurus provinsi cabor Futsal juga tidak pernah keluarkan mandat kepada Pengkab Halsel.
Begitu juga cabor Binaraga, Tenis Meja, Bola Volly, Selam dan Muaythai kepengurusannya sudah tidak berlaku.
“Dan, sudah disepakati tim penjaringan mereka tidak bisa ikut dalam muslub KONI Halsel,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan