TERNATE-pm.com, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPP), TP PKK dan GOW Kota Ternate, Maluku Utara menggelar sejumlah kegiatan positif dalam rangka menyambut peringatan Hari Ibu ke-96 Tingkat Kota Ternate yang jatuh pada 22 Desember 2024.

Upacara dan ziarah serta tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Banau Ternate diikuti 16 organisasi wanita yang tergabung dalam GOW Kota Ternate pada Kamis 12 Desember 2024.

Selain ziarah di TMP, ada juga rangkaian bakti sosial di Taman Nukila, berupa pemberian bantuan sembako kepada 60 penyapu jalan perempuan dan 19 orang ojek motor perempuan sebagai bentuk kepedulian terhadap perempuan pekerja rentan.

Pada kesempatan itu, Pembina GOW Kota Ternate, Ny. Marliza M.Tauhid membacakan sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Arifatul Choiri Fauzi menyampaikan, tema peringatan Hari Ibu ke-69 adalah “Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045.”

Peringatan Hari Ibu sebaiknya dijadikan momentum untuk bersatu mencapai Indonesia maju melalui prinsip “equal partnership”. Yang mencerminkan bagaimana perempuan Indonesia berjalan beririringan dengan laki-laki untuk bersama-sama berperan membangun bangsa.

Pergerakan perempuan dalam pembangunan, tentunya tidak terlepas dari dukungan semua pihak, baik pemerintah, akademisi dan profesional, dunia usaha, media massa, maupun masyarakat.

“Peringatan Hari Ibu inilah, kita kembali diingatkan akan pentingnya peran perempuan dalam mencapai tujuan-tujuan bangsa,” katanya.

Lanjutnya, di era kekinian, peringatan Hari Ibu diharapkan dapat mewariskan nilai-nilai luhur dan semangat perjuangan yang terkandung dalam sejarah perjuangan kaum perempuan kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Sementara, Kepala DPPPA Kota Ternate, Marjorie S. Amal berharap, peringatan Hari Ibu tidak hanya menjadi agenda seremonial belaka, namun harus diisi dengan aksi nyata seperti bakti sosial dan giat lainnya yang mencerminkan bentuk dukungan terhadap kaum perempuan di Kota Ternate.

“Dengan visi perempuan peduli perempuan di Kota Ternate, maka berbagai hambatan akses terhadap pemenuhan hak perempuan dapat maksimal” pungkasnya.

Mag Fir
Editor