MOROTAI-pm-com, Dalam upaya memperkuat literasi dan inklusi keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama PT Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Morotai menggelar kegiatan edukasi keuangan bertajuk Menyelami Digital Banking Kabupaten Morotai (MENYALA BRO).

Acara ini berlangsung di SMA Negeri 1 Kabupaten Pulau Morotai dan dihadiri lebih dari 100 siswa dan siswi.

Berdasarkan pemaparan awal, bahwa Survei nasional literasi dan inklusi keuangan pada tahun 2022 menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan secara nasional berada di angka 49,68%, sementara inklusi keuangan mencapai 85,10%.

Di Provinsi Maluku Utara, indeks literasi keuangan berada sedikit di bawah angka nasional, yaitu 49,35%, sedangkan indeks inklusi keuangan mencapai 81,04%. Data ini menunjukkan adanya kesenjangan antara tingkat literasi dan inklusi keuangan, yang perlu segera diatasi.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Kantor OJK Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara berkolaborasi dengan BSI KCP Morotai dalam menyelenggarakan kegiatan edukasi ini.

“Kami berkomitmen untuk meningkatkan literasi keuangan di daerah-daerah yang membutuhkan perhatian khusus, termasuk di Pulau Morotai. Kegiatan ini merupakan langkah nyata dalam mewujudkan target inklusi keuangan nasional sebesar 90% pada tahun 2024,” jelas  Budiman P. Siahaan, Deputi Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Perlindungan Konsumen, dan Layanan Manajemen Strategis Kantor OJK Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara.

Sementara itu, Zulkifly Novrian Ali, Branch Manager BSI KCP Morotai yang dihadirkan sebagai pemateri utama menjelaskan, berbagai konsep perbankan digital yang saat ini menjadi kebutuhan mendesak di era digital.

“Masyarakat harus semakin melek digital dan memahami manfaat layanan perbankan digital untuk mempermudah transaksi sehari-hari serta dapat menghindari Judi Online dan berhati-hati pada kejahatan keuangan digital,” ungkap Zulkifly dalam sesi edukasi tersebut.

Ia melanjutkan bahwa Tema  kegiatan MENYALA BRO diambil untuk menggambarkan semangat anak muda dan masyarakat Morotai dalam menyelami dunia perbankan digital.

Kegiatan ini menyasar lima kelompok prioritas, yaitu masyarakat 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal), petani/nelayan, penyandang disabilitas, pelaku UMKM, dan pelajar/santri, dengan harapan dapat mengakselerasi literasi keuangan secara lebih masif dan merata di seluruh Provinsi Maluku Utara.

Acara ini turut dihadiri oleh Wakasek Kesiswaan SMA Negeri 1 Kabupaten Pulau Morotai Jabir Hi Salim, S.Pd, yang menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ini.

“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan agar para siswa lebih siap menghadapi tantangan keuangan di masa depan,” ujar Jabir