Salmin: Terkecuali Arus Transportasi Barang Dihentikan

SOFIFI-PM.com, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Malut akhirnya merespon masalah pengurangan stok beras di Maluku Utara (Malut) beberapa bulan ke depan. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Malut, Salmin Janidi memberikan kepastian ketersediaan pangan berupa beras sepanjang pandemi viruscorona (Covid-19) yang melanda Malut.

“Sembako seperti beras, gula, terigu dan kebutuhan lain terjadi kelangkaan jika arus transportasi barang dihentikan. Namun, saat ini arus trasportasi barang tetap dibuka, maka ketersedian pangan tetap tersedia selama pandemi virus corona,” kata Salmin Janidi saat dikonfirmasi awak media melalui telepon seluler, kemarin (5/5).

Dia mengaku, dalam realokasi anggaran kurang lebih Rp 148 miliar lebih fokus pada penanganan kesehatan. Tidak ada anggaran untuk ketahanan pangan. Namun, dalam refocusing anggaran terkait dengan penanganan dampak Covid-19 ini, ada anggaran yang melekat di SKPD terkait. ”Anggaran untuk belanja pangan berapa ton itu tidak ada di realokasi (Rp 148 miliar, red), tapi dalam refocucing untuk mengendalikan dampak covid-19 pada masyarakat berekonomi lemah itu disediakan melalui SKPD terkait seperti Dinsos, Kesra, Dinas Pertanian, Dinas Pangan,” jelas Salmin.

Salmin mengaku, untuk menjamin ketersedian stok beras, Pemprov saat ini telah berkoordinasi dengan  agen pemasuk barang sembako. Hasil koordinasi dengan mereka bahwa stoknya tetap tersedia jika arus transportasi barang tidak ditutup. ”Ini masalah hukum pasar, pemerintah berkewajiban mengendalikannya dengan melakukan koordinasi. Hasil koordinasi stok beras aman, yang sedikit berkurang itu hanya gula, namun sudah dikendalikan,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut Salmin stok beras di Badan Urusan Logistik (BULOG) juga masih tersedia. “Ini hasil koordinasi kita dengan Bulog bahwa stok masih tersedia. Bahkan saat ini gaba di gudang juga masih tersedia tinggal dilakukan penggilingan. Prinsipnya stok kebutuhan pangan di Depot Logistik (DOLOG) juga masih aman, sehingga masayarakat tidak perlu khawatir,” bebernya meyakinkan. (iel/red)