SOFIFI-PM.com, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Malut rupanya sudah menerima proposal usulan bantuan dari gugus tugas penanganan covid-19 Kota Ternate. Bantuan proposal tersebut, akan dikaji tim perencanaan Gugus Tugas Percepatan Penanganan -Covid-19 Provinsi Malut Utara (Malut).
“Iya, memang proposal usulan bantun dari Pemkot Ternate ada, dan dalam waktu dekat akan kami tindaklanjuti setelah tim perencanaaan melakukan pengkajian,” ungkap Sekretaris Provinsi (Sekprov) Malut Samsuddin A Kadir pada wartawan Posko Malut, di loby Hotel Sahid Bela Ternate, Selasa (16/6).
Samsuddin mengaku, proposal usulan yang diusulkan Pemkot Ternate pada Provinsi Malut itu berupa barang. Namun, dari barang tersebut ada nilainya, sehingga tim perencanaan akan mengkaji lebih dulu. Ini karena bantuan yang bersumber dari dana tak terduga (DTT) diharuskan dalam bentuk barang. ”Usulan Pemkot Ternate itu berupa barang disertai nilainya sehingga tim akan kaji dulu sebelum direalisasikan,” janji Sekda.
Lanjut Sekretaris Gugus Tugas Covid-19 Malut bahwa, untuk usulan bantuan APD dari Lapas Kelas II Jambula, sampai saat ini suratnya belum diterima.”Surat usulan permintaan APD itu diberikan ke siapa. Kalau saya terima, pasti saya disposisikan,” janjinya.
Namun, kata Samsuddin sebelum mendisposisikan surat usulan bantuan APD ke Lapas, tim epedemologi terlebih melakukan pengkajian, apakah Lapas masuk dalam kelompok rentan penularan virus corona atau tidak. Pasalnya saat ini akses tamu atau keluarga membesut ke lapas belum diizinkan ditengah pademi ini. ”Tim melakukan pengkajian dulu alasan apa mereka, dan apakah Lapas masuk dalam kategori rawan penularan Covid-19 atau tidak, itu akan dikaji dulu,” ujarnya.
Menurutnya, kedepan ini dalam penanganan Covid-19 di Provinsi Maluku Utara akan terus dievaluasi ditingkat kabupaten/kota, sesuai kajian secara epidemologi puncaknya covid-19 terjadi pada akhir Juni ini, sehingga koordinasi antara kabupaten akan ditingkatkan. ”Langkah taktis sudah disiapkan, dengan terus dilakukan evaluasi penanganan antar kabupaten/kota dan koordinasi. Sebab, diperkirakan puncak corona pada akhir Juni,” kata Samsuddin mengakhiri. (iel/red)
Tinggalkan Balasan