LABUHA-PM.com, Langkah arah politik yang ditunjukkan Bupati Halmahera Selatan, Bahrain Kasuba usai menerima keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) dengan mendukung Pasangan Calon Helmi Umar Muchsin dan La Ode Arfan pada pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah 9 Desember nanti.

Bupati peraih prestasi tingkat Internasional itu menyatakan sikapnya setelah sidang putusan sengketa Pilkada yang di ajukan pihaknya ke PTUN Ambon beberapa waktu lalu. Dalam siding tersebut, PTUN Ambon menolak gugatan yang diajukan pihaknya, meskipun gagal menyandang status calon Bupati, nampaknya peraih WTP lima kali berturut-turut ini terlihat tangguh, bahkan Bahrain bakal mengambil panggung politik dalam pilkada Halsel kali ini.

Dalam video yang berdurasi sekitar 3 menit 12 detik. Bahrain Kasuba mengatakan, dirinya tetap mengambil panggung politik di Pilkada Halsel kali ini, untuk itu, Kata Bahrain, bersama tim pemenangan yang telah dibentuknya bakal mendukung Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati, nomor urut 1, Helmi Umar Muksin dan La Ode Arfan.

“Sebagai Bupati, saya harus netral, tetapi sebagai Politisi, saya menyatakan dukungan ke Paslon nomor urut 1”ujar Bahrain Kasuba, seraya diikuti tepukan tangan dari simpatisan dan pendukungnya.

Sementara itu, Calon Bupati Halmahera Selatan, nomor urut 1, Helmi Umar Muksin dalam orasi Politiknya saat kampanye di Desa Gandasuli, Kecamatan Bacan Selatan, mengatakan pihaknya sangat terharu lantaran berbagai dukungan datang dari bercamam tokoh masyarakat, termasuk Bahrain Kasuba.

Helmi menegaskan dukungan Bahrain ke pihaknya bukan karena dendam, tetapi usaha keluar dari politik Identitas, dimana, Bahrain menginginkan Program yang telah dirintasnya bisa dlianjutkan oleh siapa saja, tetapi kali ini, Bahrain menjatuhkan pilihan ke Paslon yang berjargon Hello Humanis.

“Beberapa hari terakhir ini, kami dibanjiri dukungan dari berbagai kalangan tokoh, Termaksud pribadi Hi Bahrain Kasuba. Dukungannya kepada kami bukan karena dendam, tetapi karena sikapnya yang nasionalis, sikapnya yang keluar dari politik identitas, itu menandakan, siapa saja bisa melanjutkan program yang telah dirintisnya, kali ini dia menjatuhkan pilian kepada kami, tinggal masyarakat yang memilih apakah kami layak atau tidak,” tutup mantan anggota DPRD Provinsi Malut 3 periode itu. (Bar/red)