TERNATE-PM.com, Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Kota Ternate bertambah menjadi 3 Orang. Hasil tersebut diperoleh dari Pusat data dan informasi (Pusdatin), Selasa (21/4/2020).

Jubir medis Covid-19 kota Ternate dr Muhammad Asagaf mengatakan, untuk Kota Ternate hari ini ada peningkatan OTG sebangak 141, yang terdiri dari 8 Kecamatan di Kota Ternate, dan yang menjadi titik fokus diantaranya Ternate Tengah, Selatan dan Utara.

Sementara dalam pemantauan berjumlah 73 orang, dan yang sudah melewati masa karantina dalam pemantauan berjumlah 68 orang. “Untuk kasus di pulau ternate hanya masuk dari pulau Ternate saja,”ujarnya.

Sedangkan, untuk ODP tercatat dari jumlah kecamatan yang ada di Ternate secara kumulatif berjumlah 85 orang, dan dalam pemantauan sebanyak 39 orang. “39 orang tersebut berada di wilayah Ternate Tengah, Ternate Utara, Ternate Selatan, Ternate Barat, untuk yang sudah selesai pemantauan 46 orang menyebar di 8 Kecamatan Kota yang ada di Ternate,”jelasnya.

Untuk PDP hari ini ditemukan lagi ada 3 orang, dari selesai pemantauan 8 orang maka secara kumulatif tambah 3 menjadi 11 orang. “Akan tetapi yang di pantau tersisa 3 orang, yang 8 sudah selesai dan dinyatakan negatif,”ungkapnya.

Sementara untuk rapid test, awal kasus yang didapatkan reaktif 6 orang, dimasukkan ke Veliya, ketika menunggu waktu repid test, mereka di Isolasi di RSUD Chasan Bosorie, kemudian ada penambahan yang kedua lagi. “Karena RS terbatas, maka ada yang sudah melakukan rapid tanpa gejala, maka RS bakal karantina di Bela Hotel, sambil menunggu hasil swab tast,”ungkapnya.

Sementara Kota Ternate sendiri jumlah keseluruhan kurang lebih 17 yang dinyatakan reaktif dan tinggal menunggu hasil swab test dari RS.

“Untuk hasil swab test tidak dapat dipastikan berapa lama kita bisa mendapatkan hasil, karena untuk wilayah timur dari Papua, Maluku dan Maluku Utara pemeriksaanya di Makassar, jadi pemeriksaanya bertahap,”jelasnya.

Sementara pengiriman swab test dikirim harus dikultur dulu, ada yang bertahap ada yang sekaligus. “Jadi pengirimannya menyesuaikan isolasi di dalam RSUD sebagai rumah sakit rujukan,” tandasnya (Cha/red)