Ada Kontradiksi Lumbung Ikan Dan Ijin Tailing Di Laut Obi
TERNATE-PM.com, Maluku Utara (Malut) sebagai Provinsi Kepualuan yang memiliki sumber daya alam laut yang berlimapah, sehingga menjadi salah satu provinsi yang dipilih sebagai lumbung ikan nasional. Bahkan Gubernur Malut KH Abdul Gani Kasuba sangat mengharapkan pengembangan lumbung ikan nasional perlu mengedepankan jaminan akses nelayan lokal, namun lupa akan mutu dan kualutas ikan
Oleh kerena itu pengurus anak cabang Gerakan Pemuda Marhaenis Kecamatan Gane Barat Kabupaten Halsel memberikan apresiasi terhadap Gubernur Malut, yang telah konsen pada lumbung ikan nasional Malut yang menjadi target kedepan. Namun harapan Gubernur Malut berkontrakdiksi dengan kebijakan yang mana memberikan ijin pembuangan tailing ke laut Obi Kabupaten Halsel
"Kami menilai dengan adanya ijin tailing, di laut Obi akan berdampak besar seperti pendangkalan, perubahan bentangan alam, kesuburan perairan, keanekaragaman hayati dan dampak kesehatan bagi manusia,"tegas ketua anak cabang Gerakan Pemuda Marhaenis Kecamatan Gane Barat Kabupaten Halsel, M.Tahir Said, melaui siaran pers yang di kirim ke redaksi Poskomalut.com, Senin (25/1/2021)
Menurutnya, selain itu bahan pencemaran yang masuk ke dalam lingkungan perairan akan mengalami tiga macam proses akumulai yakni, fisik, kimia dan biologi limbah industri yang mengandung bahan berbahaya dengan toksisitasi yang tinggi ke lingkungan perairan mengakibatkan bahan pencemaran langsung terakumulasi secara fisik dan kimia, lalu mengedap di dasar laut melalui rantai makanan terjadi metabolisme bahan berbahaya secara biologis dan akhirnya akan mempemgaruhi kesehatan manusia
Lanjutnya, maka pihaknya dengan tegas menolak dan meminta Gubernur Malut berfikir sebagaimana layaknya manusia yang mengedepankan hak-hak hidup manusia seperti hak atas lingkungan yang baik dan hak kesehatan masyarakat nelayan tradisional dengan cara segara mencabut ijin tailing di laut Obi
"Fokuskan Malut sebagai lumbung ikan nasional yang memiliki kualitas ikan yang tidak tercemar oleh limbah dari aktifitas pertambangan yang di buang ke laut,"pungkasnya(red)
Komentar