SOFIFI-PM.com, Gubernur Provinsi Maluku Utara KH Abdul Gani Kasuba menyurati Wali Kota Tidore Kepulauan (Tikep) dan Bupati Halmahera Selatan (Halsel), dalam rangka pembangunan bandara.
Surat Gubernur Malut dengan nomor 552/142/ G dan surat nomor 552/143/G itu meminta dukungan pemerintah daerah atas usulan penetapan lokasi pembangunan Bandara di Pulau Obi, Halsel dan Loleo, Tikep.
Kepala Dinas Perhubungan Malut Armin Zakaria saat dikonfirmasi mengaku surat Gubernur Malut yang disampaikan ke bupati Halmahera Selatan dan walikota Tikep itu ada tiga poin tujuan pembangunan Bandara, poin pertama, Untuk mendukung percepatan infrastruktur transportasi penunjang Kawasan Industri Pulau Obi dan penunjang pembangunan kota baru Sofifi, serta kawasan Industri Weda Bay yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional sesuai Perpres nomor 109 tahun 2020 tentang percepatan PSN di kawasan industri.
Lanjut Armin poin kedua, untuk membuka akses moda transportasi udara dari dan ke wilayah Pulau Obi di Kabupaten Halmahera Selatan dan membuka akses model transportasi udara dari dan ke wilayah Pariwisata, dan Kawasan Industri Teluk Weda. Dan poin tiga, mempercepat pembangunan infrastruktur transportasi dan konektivitas antar wilayah dalam rangka mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi dan daya saing daerah.
“Untuk mewujudkan itu, Gubernur meminta kedua kepala daerah menyiapkan sejumlah dokumen, yakni Rekomendasi Wali Kota dan Bupati tentang persetujuan rencana lokasi Bandara, Surat pernyataan kesanggupan penyediaan lahan untuk pembangunan Bandara,Surat kesanggupan untuk mengamankan dan mengendalikan tata guna lahan sekitar Bandara. Surat keterangan lokasi Bandara tidak terletak di Taman Nasional, Kawasan Lindung, Daerah Cagar Alam/ Budaya,”ungkap Armin.
Armin mengaku kedua lokasi itu sudah dilakukan feasibility study (studi kelayakan) oleh Pemprov Malut untuk menetapkan titik koordinat calon lokasi Bandara. “Biasanya di FS (feasibility study) itu hanya ditetapkan titik-titik koordinat dan tiga lokasi sebagai alternatif penetapan lokasi suatu Bandara,”Ungkap Armyn
Di Tidore misalnya, ada tiga desa yang dilakukan FS, yaitu di desa Loleo, Kotamadya Tidore Kepulauan, Desa Toseho, Kemudian Desa Akelamo “Ada tiga titik lokasi yang dilakukan FS, Tapi kalo dari urutan tiga lokasi ini desa Loleo lebih tinggi poinnya,”ungkapnya.(iel/red)
Tinggalkan Balasan