SANANA-PM.com, Anggota Komisi IV DPRD Provinsi (Deprov) Maluku Utara, Abdul Malik Sillia, Selasa (3/12), menggelar kunjungan kerja (Kunker) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul). Dalam kunjungan itu, Abdul Malik didampingi Wakil Bupati (Wabup) Kepsul, Zulfahri Abdula Duwila. 

Selain menggelar tatap muka bersama pejabat Kepala Sekolah (Kepsek) dan dewan guru serta para siswa untuk mendengar keluhan mereka, anggota deprov asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut, juga meninjau seluruh ruangan kelas serta ruang leb sekolah. 

Pejabat (Pj) Kepala Sekolah (Kepsek) SMK Negeri 2 Sanana, Muhamat Duwila yang memimpin lngsung pertemuan mengatakan, SMK 2 Negeri Sanana saat ini sangat membutuhkan perhatian serius Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Malut. Sebab, sampai sejauh ini data ujian siswa belum juga diaplod ke sistem, karena leptop yang khusus dipakai untuk mengaplod data ujian siswa dibawa oleh mantan operator. “Saya merupakan kepsek baru yang masuk menggantikan Basir Umahuk dan setelah saya periksa data ujian ternyata masih ada beberapa data siswa peserta ujian yang belum di-upload pada system. Saya kemudian perintahkan petugas untuk segera upload tetapi operator yang kemarin dipercayakan oleh mantan kepsek, tidak mau memberikan leptop,”ujarnya.

Bukan hanya masalah data ujian, SMK Negeri 2 Sanana juga saat ini mengalami kekurangan guru pada beberapa mata pelajaran. “Jumlah guru kami saat ini sudah sesuai, hanya saja masih ada berapa mata pelajaran yang gurunya belum tersedia.”. Selain itu lanjut Muhamat, beberapa ruang kelas juga saat ini tidak bisa digunakan karena mengalami kerusakan yang cukup parah. Tiga ruang laboratorium yang biasanya dipakai untuk praktik siswa juga saat ini sudah tidak bisa digunakan, karena selain tidak ada peralatan praktek, ruang tersebut juga mengalami kerusakan.”Sekolah ini kondisi cukup memprihatinkan karena bukan cuma ruang kelas yang rusak tapi ruang lab dan seluruh peralatan pun sudah tidak ada,”kesalnya. 

Sedangkan Wabup Kepsul Zulfahri Duwila, yang hadir mewakili pemerintah daerah (Pemda) Kepsul pada kesempatan itu mengatakn dengan kehadiran komisi IV tersebut diharapkan segala permasalahan yang terjadi di SMK Negeri 2 Sanana dapat ditindaklanjuti dikbud, sehingga bisa diselesaikan dalam waktu dekat. Sebab, ini menyangkut dengan masa depan generasi.  Pihaknya juga berharap seluruh tenaga pengajar di SMK 2 untuk menghindari kegiatan fisik pada siswa. Sebab, saat ini banyak aturan mengatur tentang anak. “Kalau ada siswa yang buat kesalahan hukum mereka dengan cara lain, tapi tidak diperbolehkan gunakan kekerasan fisik,”tegasnya. Selain itu pihak sekolah juga harus sering melakukan pertemuan dengan orang tua siswa sehingga bisa saling tukar informasi, karena pendidikan anak bukan hanya menjadi tanggungjawab guru namun juga orang tua.

Sementara itu anggota Komisi IV Deprov Abdul Malik Silia, pada kesempatan itu mengatakan kondisi sekolah SMK 2 Sanana saat ini sangat memprihatinkan karena hampir seluruh ruang belajar tidak layak digunakan. Hal ini tentunya akan berpengaruh pada proses belajar-mengajar. “Yang paling parah itu ruangan laboratorium semuanya tidak ada fasilitas apa-apa, hanya ruangan kosong itupun sudah rusak,”jelasnya.

Sekretaris PKB DPW Malut itu juga menambahkan siswa SMK harusny tampil kreatif, tetapi kalau dengan kodisi sekolah yang ada saat ini sangat tidak mungkin siswa bisa berkembang dan tampil dengan kreatifitas. “Daerah lain siswa SMK sudah mampu menciptakan mobil, kapal bahkan pesawat. Sedangkan kita di sini masih disibukkan dengan ruangan belajar dan laboratorium,”ujarnya. 

Olehnya itu lanjut Malik, seluruh hasil temuan maupun informasi yang diperoleh dari guru maupun siswa akan disampaikan dalam rapat komisi IV untuk selanjutnya ditindaklanjuti ke dikbud. Sebab, tidak ada kata lain kecuali seluruh fasilitas penunjang untuk SMK 2 Sanana harus segera direalisasi. “Apa yang kami terima baik dalam bentuk lisan maupun secara tertulis ini akan dibawa ke rapat komisi untuk ditindaklanjuti dengan mengeluarkan rekomendasi ke dikbud Malut,”tegasnya.  Terkait keluhan siswa terhadapa sikap mantan kepala sekolah Basir Umahuk, lanjut Malik, pihaknya akan membuat perhitungan dengan yang bersangkutan, karena sikap mantan kepala sekolah tersebut sudah diluar ambang batas kemanusiaan. “Saya sangat terharu dengar keluhan siswa tentang mantan kepsek mereka, sebab menurut siswa, mantan kepsek tersebut bukan hanya pukul siswa secara membabi buta, tetapi juga meludahi muka siswa. Ini sudah diluat ambang batas kewajaran sebagai seorang guru untuk itu saya akan buat perhitungan dengan dia,”tegasnya. (fst/red)