TERNATE-PM.com, Komisi III DPRD Kota Ternate mendesak Pemerintah Kota Ternate lebih responsif menangani korban bencana gempa bumi di Kecamatan Batang Dua. 

Ketua komisi III, Anas Umalik mengatakan, penyaluran logistik bantuan BPBD Kota Ternate untuk korban gempa di Batang Dua yang dilakukan, Senin (18/11/2019) terlalu lambat. Pasalnya, selama tiga hari pasca gempa, pemerintah Kota Ternate baru bergegas ke lokasi terdampak. 

“Kepala BPBD baru  menuju Batang Dua dan melakukan pendataan ini terlalu lambat untuk sebuah pananganan bencana alam,” sesalnya. 

Pasca penanganan gempa, DPRD akan memanggil BPBD dan Pemerintah untuk mendengarkan jawaban penanganan korban melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP). 

” Ditengah kesibukan DPRD dalam melakukan pembahasan anggran APBD 2020, komisi III akan menindak lanjuti setelah BPBD melakulan kunjungan ke Batang Dua dan nendata seluruh kerugian yang diakibatkan gempa 7,1 SR dengan melakukan RDP antara DPRD dan BPBD,” ungkapnya.

Desakan DPRD ini karena warga Batang Dua merupakan daerah yang sangat jauh dan paling berdampak sekalim sehinhga butuh sentuhan cepat pemerintah.  

“Kami tegaskan ke pada Walikota lebih serius lebih menagani korban gempa di batang dua,” tegas Anas. 

Sementara Kepala Sub Logistik BPBD Pusat, Raimon Mnt mengaku,  logistik yang dibawa pihaknya ke Kecamatan Batang Dua, yakni Kelurahan Lelewi, Mayau dan Bido. 

“Logistik bersumber dari APBN dan ABBD Kota Ternate dan Provinsi Maluku Utara berupa bahan makanan, famili kid, tikar, beras, terpal, supermi,” ungkapnya.

Semantara ini, kata dia, BPBD pusat masih memakai data awal pengungsi sekitar 30 KK, data itu akan dicocokan atau diperbaharui setelah tim tiba lokasi bencana dan dilakukan pendataan ulang. 

Selain itu, Ia mengaku, terlambatnya logistik yang diangkut ke Batang Dua diakibatkan dari susahnya komunikasi dengan wilayah terdampak gempa dengan transportasi laut. 

“Rencananya logistik dibawa pagi, namun karena kapal angkut terlalu kecil sehingga diganti dengan kapal milik KPLP,” ungkapnya. 

Tim BPBD terdiri enam orang yang akan melakukan monitoting langsung ke lokasi bencana dan akan kembali ke Ternate untuk melaporkan data terbaru ke Kepala BPBD pusat. (beb/red)