Lapak Pasar Jailolo Dibobol

JAILOLO-PM.com, Lapak parmanen pasar
Jailolo, yang dibangun oleh pemerintahan darah Halmahera barat beberapa tahun
lalu, dibobol secara sepihak oleh pedagang tanpa berkoordinasi dengan petugas.
Pembongkaran yang dilakukan pedagang belakangan memicu komplen dari pedagang
yang lain.
Sejumlah warga dan pedagang yang dipimpin Sofyan H Attam, Senin (21/10/2019)
siang tadi mendatangi pedagang milik salah seorang pengusaha itu dan
mempertanyakan secara langsung, penyebab lapak yang sengaja dibobol tembok yang
bersebelahan dengan lapak yang lain.
Pedagang yang enggan namanya di publis tersebut mengaku,
pembobolan beton lapak itu dilakukan untuk memperluas ruangan. Pasalnya,
pemilik memperoleh dua unit lapak sehinga dibobol guna bisa memperluas ruangan.
Pemilik mengaku suda berkoordinasi dengan petugas lapangan, sehingga
diperbolehkan membobol guna memperluas ruangan.
Sementara Sofyan H Attam pada wartawan mengaku, ruko lapak yang
dibangun oleh pemerintah itu merupakan aset daerah yang dibangun secara
permanen dan tidak bisa dibongkar atau dibobol layak milik pribadi, karena
statusnya hanya pinjam pakai.
Setiap pedagang kata Sofyan, biasanya hanya memperoleh satu
unit. Namun, diduga ada unsur beli jual lapak oleh petugas, sehingga dua unit
lapak itu diperoleh satu pedagang. Kemungkinan kedekatan oleh oknum pedagang
dengan petugas, sehingga meski lapak dibobol
sekalipun, pihak dinas terkait tidak menghiraukannya.
Menurut dia, pihaknya telah mengadu langsung via sms kepada
Kepala Disprindag Halbar, Martinus Jawa, terkait masalah itu, namun tidak
disikapi serius, sehingga meski telah mengadu hingga saat ini tidak ditindak
lanjuti.
Kadis Prindagkop, Martinus kata Sofyan, mengaku telah
memerintahkan kepada petugas lapangan untuk menekan pemilik lapak, agar
membangun kembali lapak yang telah dibobol. Namun, terbukti hingga Senin 21
Oktober 2019, tembok beton lapak yang dibobol tidak kunjung diperbaiki.
Martinus Jawa, hingga kini belum bisa dikonfirmasi meski telah
dihubungi via telepon seluler, namun belum bisa menjawab panggilan. (lan/red)
Komentar