Telur Ayam Palsu Resahkan Warga Ternate

Ilustrasi Telur Palsu

Disperindag Bakal Turun, BPOM Sebut tak Miliki Kewenangan

TERNATE-PM.com, Masyarakat Kota Ternate dibuat resah dengan beredarnya video telur ayam palsu (Silicone)  yang masuk pasaran. Video telur palsu berdurasi 00.28 detik yang disebar melalui WhatsApp itu, memperlihatkan seorang anak perempuan memegang mangkok berisi kuning telur dan satu pria dalam video  memenyampaikan, bahwa telur yang didapatkan, merupakan telur palsu.

Dengan dialeg khas Ternate,
pria dalam video ini mencelupkan tangannya dalam mangkok berisi telur untuk
memecahkan kuning telur, sambil mengakui, bahwa telur palsu yang didapatkan
telah masuk di Ternate, sehingga dirinya meminta warga berhati-hati.

Sontak saja, video
ini menjadi buah bibir warga. Bahkan menimbulkan kegelisahan masyarakat, terutama
kalangan Ibu Rumah Tangga (IRT). Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag)
Kota Ternate pun tidak tinggal diam.

Kepada Posko Malut, Selasa (21/1/2020), Kadis Perindag Kota Ternate, Hasim Yusuf mengaku, pihaknya belum mendapat informasi tersebut, sehingga  perlu melakukan kordinasi dengan pihak perdagangan, guna turun ke pasar melakukan pengecekan kebenaran informasi telur yang diduga palsu.

“Saya baru tahu informasi ini, kita akan coba konfirmasi dengan pihak Perdagangan untuk mencari tahu,” singkatnya usai menghadiri RDP bersama Komisi II DPRD Kota Ternate, Selasa (21/01/2020).

Sementara itu,
Kapala Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Maluku Utara, Sarina
ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya tidak memeliki kewenangan melakukan
penyelidikan dugaan telur palsu yang masuk di Maluku Utara. Pasalnya, 
masalah pengawasan pangan segar dibawa kendali Kementerian Pertanian
(Kementan).

Meski begitu, Sarina
melampirkan kutipan pemberitaan telur palsu oleh Direktur Kesehatan Masyarakat
Viteriner Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Sayamsul
Maarif. Dimana Kementan menyatakan, viral mengenai telur palsu di tengah
masyarakat Indonesia tidak benar atau hoax.

Selain itu, Direktur
Pembibitan dan Produksi Ternak Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan
Kementerian Pertanian, Sugiono mengaku, produksi telur biologis tidak
dapat dipalsukan. Bila ada yang hendak memalsukannya, teknologi seperti apa
yang akan digunakan, menggingat belum ada alat yang bisa memproduksi telur
palsu di Indonesia.

Sementara anggota Komisi II Bidang Ekonomi, Rusdi A IM saat dikonfirmasi mengaku, video ini sengaja diviralkan, sehingga harus dicari tahu kebenaran informasi ini kepada para pemilik telur. Selain itu, kalau pun informasi itu nyatanya benar, kata Rusdi, maka Komisi II mendesak Disperindag dan BPOM turun melakukan pengawasan ke setiap pedagang telur yang ada di Ternate.

"Kalau benar,
maka harus dicek kesemua pedagang penjual telur di Ternate. Bila terbukti
sengaja mengedarkan, maka harus diberikan tindakan hukum bagi mereka,"
tegasnya, sembari berharap pemilik telur dapat memberikan asal usul
didapatkan  telur itu.

Akademisi
Universitas Khairun (Unkhair), Nurdin Muhammad pada Posko Malut menegaskan tiga
point penting, yakni pertama, dirinya mendesak kepolisian segera bertindak
cepat untuk memastikan kebenaran informasi ini, agar konsumen menjadi tenang.

Kedua, lanjut
Nurdin, Pemkot Ternate harus segera melakukan pengecekan langsung ke
distributor utama maupun operasi pasar, guna menjaga stabilitas harga komoditi (telur),
akibat ada rush/kepanikan konsumen di pasar yang menyebabkan anjloknya harga
telur. Sementara ketiga, Pengawasan harga secara langsung untuk memastikan
ketersediaan (supply) terjamin di pasar.

“Masyarakat konsumen harus tetap tenang tidak panik degan informasi yang belum jelas kebenarannya. BPOM juga harus bergerak cepat untuk mengecek secara langsung di distributor utama,” akhirnya. (BeB/red)

Komentar

Loading...