TOBELO-PM.com, Polemik dualisme Partai Demokrat antara kubu AHY dan Moeldoko berimbas ke DPC Demokrat Halmahera Utara (Halut).

Lantaran, Ketua DPC Demokrat Halut Yulius Dagilaha terlibat dalam Kongres Luar Biasa (KLB) yang dihelat di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara. Pelibatan Ketua DPRD itu mendapat ancaman pemecatan dan PAW sebagai Ketua DPRD Halut.

Pada situasi ancaman pemecatan dan PAW itu, Ketua OKK DPC Demokrat Halut Janlis Kitong berpeluang menggantikan Yulius dari Ketua DPRD Halut. Sebab, Janlis masih tetap taat pada kubu AHY yang diklaim penyelenggara KLB Demokrat itu tidak sah secara AD ART partai. Bahkan Janlis pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 berada pada urutan ketiga daftar tunggu.

Ketua OKK Demokrat Janlis Kitong menjelaskan, KLB itu tidak sah karena bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD ART) Partai Demokrtat, oleh karena itu DPP Demokrat telah mengambil langkah tegas sampai hingga pemecatan bagi pengurus yang hadir pada agenda KLB di Deli Serdang Sumatra Utara.

"Sebagai kader Partai Demokrat Halut, kami tetap setia dan komitmen bersama kepemimpinan Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sebagai ketua umum yang sah sesuai Kongres V Partai Demokrat 2020 di JCC Senayan, Jakarta," Terang Janlis Senin (08/03).

Terkait dengan informasi pemecatan terhadap ketua DPD Demokrat Halut, Janlis bilang, Ia belum mendapat informasi pemecatan Ketua DPD II Demokrat Halut. "Kalau sampai di pecat itu resiko dari sebuah organisasi,"jelas Janlis.(Mar/red)