WEDA-pm.com, Kepala Desa Air Salobar, Weda Selatan, Halmahera Tengah, Suharjoni Suaib diduga gelapkan bantuan kelompok tani dari Kementrian PDTT.
Bantuan tersebut diduga kuat dimanfaatkan kepala desa untuk kepentingan pribadi.
Ini diungkapkan salah satu staf kantor Desa Salobar. Ia menceritakan masalah tersebut kepada jurnalis poskomalut.com, bahwa program tersebut seharusnya diberikan kepada dua kelompok tani.
Namun, faktanya, kepala desa hanya memberikan pada satu kelompok tani, beranggotakan Ai dan Samina. Sementara, biaya bantuan lainnya oleh kepala desa diarahkan ke kebun milik pribadi.
“Dana tersebut dari Kementerian Desa (PDTT ) sebesar Rp300.juta lebih dan dialokasikan untuk dua kelompok tani,” ungkapnya, Sabtu (11/01/2025).
Sebelum dana tersebut turun ke desa, dibentuklah dua kelompok tani. Tapi setelah dana ratusan juta cair, hanya satu kelompok tani yang menerima.
Parahnya lagi, kegiatan tersebut tidak melibatkan Tim Pengelola Kegiatan (TPK) TPK, tapi dikelola sendiri oleh kepala desa dan bendahara desa, Farjan Kaeli.
Bendahara Desa Air Salobar, Farjan Kaeli dikonfirmasi mengakui bahwa adanya bantuan tersebut dan libatkan TPK, tapi pekerjaan di lapangan hanya dirinya dan kepala desa.
“Kegiatan itu ada Tim TPK-nya, tapi yang belanja dan kerja di lapangan itu saya dan kepala desa. Sementara saya sendiri kerjakan kelompok tani yang punya Ibu Samina dan Bapak Ai. Sementara kepala desa dia kerja kebun sendiri miliknya,”akunya.
Tinggalkan Balasan