MOROTAI-PM.com, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pulau Morotai membentuk tim Rancangan Tenaga Kerja Daerah (RTKD). Tim RTKD ini diketuai staf ahli bidang ekonomi, Ahdad Hi Hasan dalam rangka, menentukan arah kebijakan tentang ketenagakerjaan di Pulau Morotai 5 tahun kedepan.
“Jadi kita sudah mampu prediksi selama 5 tahun kedepan itu berapa sih daerah ini membutuhkan tenaga kerja, dengan begitu penyediaan lapangan kerja juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Ini tujuannya agar arah kebijakan pemerintah soal tenaga kerja juga lebih tepat,” kata Ahdad kepada wartawan, Selasa (19/11/2019).
Menurutnya, terdapat beberapa tinjauan untuk mengkaji dan menilai arah kebijakan ketenagakerjaan, misalnya berapa potensi jumlah usia kerja produktif, berapa lapangan kerja yang harus disediakan atau yang sudah ada.
Sementara berdasarkan data yang telah dikaji dan disimpulkan, menunjukkan jumlah penduduk usia kerja untuk tahun 2014 berjumlah 37.671 orang, sementara ditahun 2018 menjadi 42.743. Dari jumlah tersebut angkatan kerja berjumlah 21.444 orang pada tahun 2014 naik menjadi 26.541 orang pada 2018. Sedangkan jumlah penduduk yang bekerja 20.651 orang pada tahun 2014, naik menjadi 24.953 orang pada 2018.
“Untuk jumlah pengangguran terbuka tahun 2014 adalah 793 orang naik menjadi 1.588 orang di 2018. Dengan tingkat penggunaan terbuka yang naik dari 3,70 persen ke 5,98 persen pada tahun 2014 ke 2018, menunjukan jumlah penduduk Pulau Morotai yang bekerja mengalami peningkatan dan angka pengangguran terbuka juga mengalami peningkatan,” urainya.
Berdasarkan data tersebut, lanjutnya, dari hasil penyusunan RKK Morotai menunjukan, perekonomian Morotai pada tahun 2019-2024 diperkirakan mampu tumbuh sebesar 6,06 persen pada 2019 dan 6,35 persen pada tahun 2024.
“Pertumbuhan ekonomi yang positif tersebut juga diperkirakan akan mendorong penciptaan kesempatan kerja sehingga jumlah kesempatan kerja 2019 diperkirakan sebanyak 25.818 orang menjadi 31.176 orang di 2024. Itu artinya dari 2019 ke 2024 itu akan ada pertambahan kesempatan kerja sebanyak 5.358 orang. Data yang kita ambil ini berdasarkan data BPS,” terangnya.
Ia menambahkan, pemerintah Morotai berupaya memberikan jalan keluar dan solusi terkait dengan ketenagakerjaan di Morotai itu misalnya, mendorong sektor pendidikan dengan bantuan Unipas, sektor perikanan kelautan dengan memberikan bantuan maupun pelatihan, sektor Parawisata dan lain sebagainya. (ota/red)
Tinggalkan Balasan