SOFIFI-PM.com, Aroma “perpecahan” dua lembaga daerah Pemprov dan Deprov mulai nampak diawal kinerja DPRD Provinsi (Deprov) Malut ini. Hal ini terlihat pada saat sidang paripurna pengambilan sumpah dan janji pimpinan Deprov Malut definitif, Selasa (12/11) kemarin.

Dimana, dalam paripurna tersebut Gubernur Abdul Gani Kasuba dan Wakil Gubernur M Al Yasin Ali tak menampakkan batang hidungnya alias tak hadir. Kehadiran dua petinggi pemprov Malut itu diwakilkan kepada pelaksana tugas (Plt) Sekprov Malut Bambang Hermawan.

Ketua DPRD Malut Kuntu Daud usai memipin sidang paripurna, didampingi wakil Ketua Muhammad Abusama, Wahda Z Iman, Rahmi Husen, kepada wartawan mengaku anggota Deprov Malut sangat kecewa dengan ketidakhadiran gubernur dan wakil gubernur. ”Kami butuh kebersamaan antara eksekutif dan legislatif, namun kami kecewa dengan ketidakhadiran gubernur dan wagub Malut pada paripurna pengambilan sumpah pimpinan Deprov ini. Bahkan tidak ada kabar sama sekali,” ujarnya.

Politisi PDI Perjuangan itu mengatakan, masa jabatan gubernur dan wakil gubernur ini lima tahun, kebersamaan harus tetap kita jaga. ”Kami tidak tau apakah gubernur hadir dan tidak, namun sampai paripurna selesai gubernur dan wagub tidak hadir,” katanya.

Dia mengungkapkan, gubernur pernah menyampaikan pada anggota Deprov jika pimpinan SKPD tidak hadir dalam rapat-rapat DPRD, segera disampaikan untuk diganti dengan pejabat yang rajin, namun kenyataannya, gubernur maupun wagub yang tidak hadir. ”Kalau hanya pimpinan SKPD yang hadir dan gubernur atau wagub tidak hadir itu sama saja,” tegasnya.

Sementara Sekretaris Dewan (Sekwan) Abubakar Abdullah mengaku pihaknya belum mengcover  agenda paripurna DPRD Malut disampaikan pada gubernur dan wagub Malut atau tidak. Karena, dirinya baru datang dari Jakarta bersama ketua DPRD Malut tadi pagi (kemarin). ”Saya dan ketua DPRD Malut baru pulang dari  Jakarta ambil SK pimpinan DPRD dan tiba tadi pagi (kemarin) langsung ke Sofifi.  Jadi nanti saya cek di staf dulu apakah sudah menyurat ke gubernur atau tidak terkait dengan agenda paripurna ini,” katanya.

Terpisah Kabag humas Setda Malut Suleman Tengkulu, kepada wartawan mengaku, agenda paripurna pelantikan pimpinan definitif itu sudah disampaikan satu minggu sebelumnya, dan gubernur siap hadir.  Namun belum ada penetapan waktu pengambilan sumpah pimpinan Deprov. ”Sampai kemarin (Senin, red) siang belum ada jadwal dan waktu pelantikan paripurna, sementara Selasa (kemarin) ada agenda gubernur dan Mendagri, sehingga gubernur memutuslan hadir dengan agenda mendagri. Baru undangan pelantikan diterima Senin pukul 14.00 Wit,” katanya. Begitu juga dengan Wagub beberapa hari sudah agenda keluar daerah. Karena jadwal plantikan pimpinan deprov belum ada. (iel/red)