Pemda Target Pendapatan Daerah Rp 821 M
MOROTAI-PM.com, Pemda Pulau Morotai telah menyampaikan Rancangan Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun Anggaran 2020 ke DPRD Morotai pada Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Pulau Morotai, Kamis (14/11/2019).
Dalam
sambutan tertulis Bupati Pulau Morotai yang dibacakan Wakil Bupati, Asrun
Padoma mengatakan, rancangan dokumen KUA-PPAS anggaran 2020 untuk Pulau Morotai
ditergetkan senilai Rp 821.316.816.867. Proyeksi pendapatan daerah ini, terdiri
dari pendapatan asli daerah (PAD) yang ditargetkan sebesar Rp 69.939.840.300,
atau sebesar 8,52 persen dari total pendapatan secara keseluruhan. Sedangkan
untuk dana perimbangan sebesar Rp 618.966.015.600 atau sebesar 75,36 persen
dari total pendapatan daerah.
"Dana
perimbangan tersebut terdiri dari bagi hasil pajak/bukan pajak sebesar Rp
14.052.566.600, Dana Alokasi Umum sebesar Rp 412.371.027.000, serta Dana
Alokasi Khusus sebesar Rp Rp 192.542.432.000. Selanjutnya lain-lain pendapatan
yang sah di proyeksi sebesar Rp 132.410.960.967 atau turun sebesar 37,44 persen
dari APBD-Perubahan 2019 dengan target lain-lain pendapatan yang sah senilai Rp
181.991.361.467. Hal ini terjadi akibat tidak sesuainya terget pendapatan hibah
pada postur APBD 2020,” jelas Asrun.
Pada
R-APBD 2020 Pemda menargetkan pendapatan senilai Rp 821.316.816.867. Proyeksi
belanja ini terdiri dari belanja tidak langsung Rp 360.855.601.079, atau
sebesar 43,94 persen dari total belanja daerah yang terdiri atas belanja
pegawai, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bantuan keuangan kepada
pemerintah desa serta belanja tidak terduga.
"Untuk
belanja pegawai dialokasikan sebesar Rp 230.895.988.379, belanja hibah sebesar
Rp 1.216.000.000, belanja bantuan sosial sebesar Rp 5.414.970.300, belanja
bantuan kepada pemerintah desa sebesar Rp 122.578.642.400, dan belanja tidak
terduga sebesar Rp 750.000.000," terang Asrun
Sedangkan untuk belanja langsung yang di proyeksikan di tahun 2020, kata Asrun, senilai Rp 460.461.215.788. "Belanja langsung terdiri dari belanja pegawai sebesar Rp 30.688.100.000, alokasi belanja barang dan jasa sebesar Rp 156.652,943.750, dan belanja modal sebesar Rp Rp 273.120.172.038," akhirnya. (ota/red)
Komentar